digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mochamad Syahreza Rymizar
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Mochamad Syahreza Rymizar
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Mochamad Syahreza Rymizar
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Mochamad Syahreza Rymizar
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Mochamad Syahreza Rymizar
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Mochamad Syahreza Rymizar
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

DAFTAR Mochamad Syahreza Rymizar
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2020 TA PP MOCHAMAD SYAHREZA RYMIZAR_LAMPIRAN.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2020 TA PP MOCHAMAD SYAHREZA RYMIZAR_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Bioenergi merupakan energi yang didapat dari organisme biologis atau bahan organik dan merupakan salah satu kebutuhan vital yang menjadi infrastruktur penting dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Dalam konteks pengembangan wilayah, keterbatasan akan akses terhadap energi, penggunaan energi berbahan fosil, dan kebutuhannya itu sendiri memunculkan permasalahan secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Di lain sisi Indonesia memiliki memiliki potensi akan sumber daya melimpah salah satunya adalah kelapa sawit, Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia memiliki berbagai kecaman mengenai pengelolaannya salah satunya larangan ekspor oleh European Union akibat pengelolaan kelapa sawit di Indonesia yang tidak ramah lingkungan. Walaupun begitu kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan, sehingga terdapat peluang pemanfaatan kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan dalam mengatasi berbagai permasalahan sebelumnya. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan secara berkelanjutan adalah regulasi yang menjadi dasar dari perencanaan pembangunan. Namun, belum adanya informasi mengenai sejauh mana kesiapan regulasi khususnya dalam pengembangan energi baru terbarukan berbasis kelapa sawit menjadi dasar dilakukannya penelitian ini, yaitu terkait pemetaan kebijakan atau regulasi dalam menilai kesiapan pengembangan bioenergi di Indonesia. Dengan melakukan tinjauan literatur, didapat 3 variabel umum yaitu kebijakan energi, kebijakan ekonomi, dan kebijakan penunjang dalam mendukung pengembangan bioenergi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi variabel menggunakan analisis deskriptif melalui analisis konten, analisis koding, dan analisis pemangku kepentingan, serta dalam menilai tingkat kesiapan dilakukan dengan metode pembobotan skoring dan AHP guna penilaian performa kebijakan hasil perolehan informasi dari 21 responden, representasi 19 institusi yaitu pemerintah, dunia usaha, aktor luar negeri, dan lembaga riset juga akademisi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kesiapan regulasi dalam pengembangan bioenergi di Indonesia dinilai siap, namun dalam keberjalanannya terdapat beberapa kendala dan hambatan pada masing-masing komponen kebijakan.