Kemajuan ekonomi suatu negara dikontribusikan oleh kemajuan industri di negara
tersebut. Kemajuan industri ditunjang oleh keberadaan kawasan industri yang
membantu perusahaan industri di dalamnya untuk beroperasi secara efisien dan
lancar. Kawasan industri berfungsi menarik investasi dari luar negeri, membantu
dalam perlindungan lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Karena
itu, keberlanjutan kawasan industri sangat penting. Sedangkan dalam operasinya,
perusahaan kawasan industri umumnya melakukan bisnis utama dengan menjual
atau menyewakan lahan untuk jangka panjang. Saat lahan habis terjual atau
tersewa, maka perusahaan kawasan industri akan mengalami penurunan
penghasilan. Untuk dapat berkelanjutan melintasi siklus hidup, perusahaan
kawasan industri perlu mencari sumber pendapatan lain yang lebih banyak
berdasarkan jasa. Karena itu, konsep Product-Service System (PSS) yang
menawarkan variasi paket produk dan jasa dapat diimplementasikan pada
perusahaan kawasan industri supaya dapat berkelanjutan.
Konsep PSS adalah inovasi yang menggabungkan produk, jasa, jaringan dan
infrastruktur untuk menciptakan keunggulan kompetitif menuju berkelanjutan.
Dalam PSS terdapat tiga tipe PSS, product-oriented, use-oriented and resultoriented.
Pada tiap jenis PSS terdapat perbedaan komposisi penjualan produk
nyata dan jasa. Pada product-oriented PSS, pertukaran sebagian besar dalam
bentuk produk. Pada use-oriented PSS dan kemudian result-oriented PSS,
berangsur komposisi produk nyata turun dan sebaliknya jasa meningkat. Berbagai
tipe PSS ini akan cocok bila diterapkan pada perusahaan kawasan industri antar
tahap siklus hidup. Analogi siklus hidup perusahaan dipergunakan untuk
memperjelas perubahan PSS berdasarkan kondisi perusahaan.
Penelitian ini akan mengambil sampel berupa 12 perusahaan kawasan industri di
Indonesia, terdiri dari 7 perusahaan kawasan industri (4 milik pemerintah dan 3
milik swasta) berlokasi di Pulau Jawa dan 5 kawasan industri (2 milik pemerintah
dan 3 milik swasta) berlokasi di luar Pulau Jawa. Sampel ini diambil untuk
mendapatkan gambaran dan pemetaan proses berkelanjutan perusahaan kawasan
industri. Untuk mempelajari proses keberlanjutan perusahaan kawasan industri,
faktor penentu sukses (sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan proses
mendapatkan keunggulan bersaing diteliti. Elemen dan proses ini dikenal dengan
konsep resource-based view (RBV). Maka dikatakan bahwa penelitian ini
mempelajari manajemen PSS untuk perusahaan kawasan industri melintasi siklus
hidup perusahaan menuju keberlanjutan ditinjau dari sudut pandang RBV.
Berdasarkan state of the art yang telah dilakukan, ditemukan bahwa sampai
sekarang masih jarang penelitian tentang manajemen PSS melintasi siklus hidup
perusahaan melalui sudut pandang RBV. Selain itu, belum ada penelitian tentang
PSS terkait dengan perusahaan kawasan industri, terutama di Indonesia. Jadi
kebaruan penelitian ini adalah mempelajari manajemen PSS menuju keberlanjutan
perusahaan pada setiap siklus produk persuahaan untuk perusahaan kawasan
industri Indonesia dipandang dari sudut pandang RBV.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perusahaan kawasan industri di
Indonesia dapat dikelompokan menjadi 4 pola siklus hidup perusahaan. Terjadinya
keempat pola ini ditentukan oleh waktu perusahaan kawasan industri melakukan
inovasi dan memanajemen PSSnya untuk mendapatkan sumber penghasilan baru
berdasarkan jasa. Penelitian ini menghasilkan kerangka konseptual PSS
management bagi perusahaan kawasan di Indonesia untuk dapat berkelanjutan.
Perusahaan yang dapat berinovasi lebih dahulu akan lebih lebih dahulu dapat
berkelanjutan. Perusahaan kawasan industri yang memiliki kemampuan
berinovasi, meskipun telah mengalami tahap penurunan akan bertumbuh kembali
dan berkelanjutan.
Penelitian ini juga mempelajari sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti yang
membangun keunggulan kompetitif perusahaan kawasan industri. Untuk dapat
sukses pada tahap pertumbuhan, umumnya industrial estate firm mengandalkan
lokasi strategis dan kelengkapan infrastructure yang disediakan. Sedangkan untuk
dapat bertumbuh kembali setelah mengalami tahap penurunan dan lahan sudah
atau hampir habis, perusahaan kawasan industri perlu melakukan manajemen PSS
dengan menciptakan inovasi berdasarkan jasa. Untuk menciptakan inovasi
tersebut, perusahaan kawasan industri ditunjang dengan berbagai kerja sama dan
memperbaharui sumber daya manusianya.
Hasil dari penelitian ini dapat membantu perusahaan kawasan industri di
Indonesia untuk dapat berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini juga dapat
membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait kawasan industri
untuk membantu kawasan industri mendapatkan sumber daya, kapabilitas dan
kompetensi inti yang dibutuhkan untuk berkelanjutan. Dalam kaitan dengan
akademik, penelitian ini akan memberikan kontribusi tentang penerapan PSS
melalui siklus hidup perusahaan.
Kata kunci : inovasi, keberlanjutan perusahaan kawasan industri Indonesia,
product-service system, resource-based view, siklus hidup
perusahaan,