Penyakit Demam Berdarah di Indonesia memiliki jumlah kasus yang tinggi
dengan tren kasus yang meningkat dari tahun ke tahun. Tingkat keparahan dari
penyakit ini dapat ditekan jika dilakukan tes diagnostik secara dini. Namun di
Indonesia sendiri belum dikembangkan uji diagnostik dini untuk deteksi demam
berdarah. Sehingga pada penelitian ini dikembangkan metoda diagnostik demam
berdarah menggunakan real-time PCR yang memiliki spesifisitas yang baik dan
mudah digunakan. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue,
yaitu virus dari kelompok Flaviviridae yang memiliki genom RNA rantai tunggal
positif dengan vector berupa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pada
penelitian ini dilakukan perancangan daerah target amplifikasi dengan metoda
multiple sequence alignment. Perancangan primer juga dilakukan secara in silico
dengan menggunakan software bioedit. Kontrol positif dirancang dengan
mengkonstruksi target amplifikasi pada plasmid backbone pUC57. Uji pendahuluan
amplifikasi dilakukan dengan metoda PCR. Uji konfirmasi real time PCR dilakukan
dengan menggunakan sampel RNA dari pasien yang positif demam berdarah dari
studi kolaborasi Indonesia-Taiwan. ...........
ke 10542-10683 sebagai kandidat target amplifikasi dengan primer set 1. Dari hasil
perancangan primer diperoleh primer set 1 sebagai kandidat pasangan primer. Hasil
PCR menunjukkan pita amplikon berukuran 142 bp. Hasil real time PCR
menunjukkan kurva amplifikasi pada sampel yang digunakan dengan melting
temperature untuk amplikon sekitar 85OC. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada penelitian ini telah berhasil dirancang suatu tes diagnotik
untuk deteksi dini penyakit demam berdarah. Namun masih perlu dilakukan uji
linearitas dan penentuan limit deteksi dari tes yang dikembangkan.