digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu gas buang hasil pembakaran yang dapat menyebabkan efek rumah kaca. Emisi CO2 sektor energi pada tahun 2015 di Indonesia mencapai 261,89 juta ton dan dibuang ke atmosfer tanpa diolah terlebih dahulu. Konversi CO2 menjadi solar fuel melalui rute fotoreduksi merupakan salah satu solusi yang menarik karena menghasilkan produk bernilai tambah. Pengembangan proses fotoreduksi saat ini menggunakan fotokatalis titanium dioksida (TiO2). Tetapi, penggunaan TiO2 murni dapat menurunkan aktivitas katalitiknya karena teraglomerasi. Proses aglomerasi dapat dicegah dengan menggunakan penyangga. Nanokristal selulosa (CNCs) merupakan biomaterial maju yang dapat digunakan sebagai penyangga fotokatalis. CNCs adalah nanopartikel kristal penyusun polimer selulosa berdiameter 3-50 nm dan panjang 100- 200 nm. CNCs memiliki luas permukaan yang besar (150-250 ????"/g). Penggunaan CNCs sebagai penyangga dapat mencegah aglomerasi dan memperluas permukaan TiO2. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis fotokatalis TiO2/CNCs, menguji aktivitas, dan stabilitas fotokatalis dalam reaksi fotoreduksi CO2. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap percobaan, yaitu sintesis CNCs menggunakan oksidasi APS, sintesis fotokatalis TiO2/CNCs menggunakan metode sol-gel dengan prekursor TTIP, karakterisasi fotokatalis TiO2/CNCs dengan XRD, TEM, dan PSA serta uji aktivitas fotokatalis TiO2/CNCs pada proses fotoreduksi CO2. Proses sintesis fotokatalis TiO2/CNCs dilakukan dengan variasi volume prekursor TTIP adalah 1, 2, 3, dan 4 ml dalam 100 ml larutan total dan variasi waktu aging adalah 12, 24, 36, dan 48 jam. Analisis XRD menunjukkan kristalinitas CNCs sebesar 71,8% tetapi TiO2 yang terbentuk masih dalam bentuk amorf. CNCs memiliki bentuk rod like dan spherical. Analisis PSA TiO2/CNCs menunjukkan 36% memiliki diameter rata-rata 48,5 mm dan 64% memiliki diameter rata-rata 269,7 mm. Analisis TEM menunjukkan TiO2 sudah terbentuk dan menempel pada CNCs.