ABSTRAK R Miftah Ramadhansyah Z
PUBLIC Alice Diniarti COVER R Miftah Ramadhansyah Z
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 R Miftah Ramadhansyah Z
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 R Miftah Ramadhansyah Z
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 R Miftah Ramadhansyah Z
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 R Miftah Ramadhansyah Z
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA R Miftah Ramadhansyah Z
PUBLIC Alice Diniarti
Indonesia saat ini memiliki jumlah populasi sebesar kurang lebih 265 juta jiwa dengan 10% dari jumlah populasi tersebut merupakan orang yang sudah berumur di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia). Dari tahun ke tahun, populasi lansia tersebut mengalami kenaikan dan diperkirakan pada tahun 2045 nanti jumlah populasi lansia akan mencapai 19,9% atau sekitar 63,3 juta jiwa. Peningkatan jumlah lansia tersebut tentu saja akan memberikan konsekuensi yang tidak sederhana karena salah satu penyebab kematian terbesar pada lansia adalah penyakit stroke yang diikuti dengan serangan jantung serta kurangnya pengawasan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pintar dalam pemantauan kondisi kesehatan pada lansia untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Sistem AAL (Ambient Assisted Living) merupakan sistem pemantauan pintar untuk kondisi kesehatan lansia dengan mengintegrasikan hardware berupa kamera, wearable device, dan smartphone dengan antarmukanya dengan tujuan untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diinginkan pada lansia yang tinggal sendiri. Tugas Akhir dari pengembangan antarmuka sistem pemantauan ini berbasis aplikasi Android yang terdiri atas aplikasi untuk lansia yang bernama SMILE User dan juga aplikasi untuk keluarganya yang bernama SMILE Family dan kedua aplikasi tersebut dapat memantau kondisi detak jantung lansia secara real-time dari wearable device melalui server MQTT. Dalam pemantauannya, antarmuka tersebut memiliki fitur notifikasi Android dan pengiriman SMS otomatis yang telah berhasil dijalankan apabila detak jantung terdeteksi abnormal dengan batas abnormalitasnya mengikuti standar dari American Heart Association. Selain itu, antarmuka ini memiliki fitur pelacakan lokasi lansia oleh keluarganya dan fitur tersebut dapat bekerja dengan baik dengan data lokasinya dikirimkan dari aplikasi lansia ke aplikasi keluarganya melalui Firebase. Sistem pemantauan tersebut dapat dijalankan terus menerus meskipun aplikasinya ditutup berkat adanya fitur Always-On Monitoring sehingga keluarganya dapat melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap lansia dan dapat mencegah kondisi yang tidak diinginkan sedini mungkin.