ABSTRAK Zahrina Maryam
PUBLIC Alice Diniarti COVER Zahrina Maryam
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Zahrina Maryam
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Zahrina Maryam
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Zahrina Maryam
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Zahrina Maryam
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Zahrina Maryam
PUBLIC Alice Diniarti
Populasi lanjut usia (lansia) di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya.
Menurut UU no.13 tahun 1998, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai
usia 60 tahun keatas. Pada tahun 2019, menurut data dari departemen kesehatan
bahwa penyebab kematian terbesar pada lansia adalah penyakit stroke dan serangan
jantung yang diakibatkan oleh kondisi fisik yang melemah, kurangnya pengawasan
dan bergerak aktif. Hal tersebut dapat dihindari apabila kondisi kesehatan pada
lansia dapat dipantau setiap saat. Menurut AHA (American Heart Association),
tingkat kesehatan seseorang dapat dilihat dari kondisi detak jantungnya, yaitu
ketika dalam kondisi tidak sakit maka detak jantung istirahat antara 60 bpm hingga
100 bpm. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah sistem yang dapat memantau kondisi
kesehatan lansia setiap saat agar dapat mencegah ancaman kesehatan tersebut. AAL
(Ambient Asissted Living) merupakan sebuah sistem terintegrasi antara hardware
berupa kamera, wereable device, dan smartphone dengan software berupa aplikasi
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yang tinggal sendiri.
Sistem tersebut memiliki beberapa fitur pemantauan kesehatan, salah satunya
pemantauan detak jantung. Pada tugas akhir ini, dikembangkan wearable device
untuk memantau kondisi detak jantung lansia secara real-time. Dari hasil pengujian,
ketika wearable device dibandingkan dengan alat kesehatan OMRON didapatkan
hasil perhitungan MAE (Mean Absolute Error) sebesar 5 bpm pada kondisi resting
heart rate dan 4.6 bpm pada kondisi setelah olahraga. Sedangkan, ketika
dibandingkan dengan smartwatch Motorola 360 didapatkan hasil perhitungan MAE
sebesar 3.63 bpm pada kondisi resting heart rate dan 4.96 bpm pada kondisi setelah
olahraga. Sehingga, didapatkan rata-rata MAE untuk wearable device ini sebesar
4.5475 bpm atau berdasarkan ANSI (American National Standard Institute)
90.905% akurat terhadap alat kesehatan OMRON dan smartwatch Motorola 360.