digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Retno Dammayatri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Retno Dammayatri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Retno Dammayatri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Retno Dammayatri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Retno Dammayatri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Permasalahan banjir di Jakarta selalu menjadi isu nasional. Curah hujan merupakan salah satu faktor penting penyebab terjadinya banjir. Terbatasnya lahan dan ruang terbuka hijau sehingga area resapan air berkurang menjadi penyebab terjadinya banjir di DKI Jakarta. Keterbatasan tersebut disebabkan banyaknya pembangunan gedung serta bangunan lain yang membuat Kota Jakarta menjadi padat. Penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta sulit dilakukan karena tata guna lahan yang selalu berubah dan berorientasi ke pembangunan pemukiman, perkantoran maupun industri serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Penelitian tugas akhir ini melakukan kajian banjir dengan menggunakan penginderaan jauh. Penelitian tugas akhir ini menggunakan citra Landsat 8 OLI/TIRS pada tahun 2014, 2015 dan 2019. Pra-analisis pemilihan indeks vegetasi terbaik menghasilkan NDVI sebagai metode untuk pemetaan RTH dengan overall accuracy sebesar 98,7% dan koefisien kappa sebesar 0,92. Kajian lahan terbangun dilakukan dengan menggunakan indeks NDBI dan kajian lahan terbuka yaitu lahan yang tidak tertutupi oleh bangunan menggunakan kombinasi indeks NDBI dan NDBaI. Hasil kajian menunjukkan RTH pada tahun 2014, 2015 dan 2019 berturut-turut adalah 12,01%, 9,11%, dan 8,34%. Hasil kajian lahan terbangun menggunakan NDBI adalah seluas 552,23 km2 atau 85,29%. Hasil kajian lahan terbuka menggunakan kombinasi indeks NDBI dan NDBaI adalah 16,04 km2 atau 2,48%. Potensi area untuk memperluas kawasan resapan air adalah dengan memanfaatkan 54,02 km2 RTH dan 16,04 km2 lahan terbuka sebagai Lubang Resapan Biopori (LRB) yang dapat menghasilkan 16.816.248 LRB dari jumlah ideal LRB yang dibutuhkan Jakarta yaitu 92.038.200 LRB atau sebesar 18,27% yang apabila dimanfaatkan seluruhnya hanya mampu mereduksi 15,6% potensi genangan di DKI Jakarta.