digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Delfebriyadi
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pada penelitian ini dilakukan pengkajian risiko gempa bumi pada wilayah Jakarta yang dasar penilaian kerentanan kualitas bangunannya telah mempertimbangkan kinerja bangunan terhadap beban gempa bumi. Kurva fragilitas yang representatif untuk tipologi bangunan di Jakarta dikonstruksi untuk kebutuhan tersebut. Simulasi numerik dikerjakan dan ditujukan untuk mengembangkan pemodelan struktur masonry yang digunakan pada uji laboratorium yg telah dilakukan peneliti sebelumnya menjadi pemodelan struktur yang dapat diaplikasikan pada tipologi bangunan lainnya. Pada studi ini juga dilakukan perhitungan amplifikasi getaran dengan mempertimbangkan pengaruh kondisi tanah lokal dan pengaruh kedalaman batuan dasar. Berdasarkan kedua pengaruh ini didapat kecenderungan nilai koefisien amplifikasi getaran yang lebih rendah dari standar SNI-1726-2012 untuk kasus kelas situs tanah lunak. Peta mikrozonasi hazard, peta sebaran kerusakan bangunan dan kerugian sosial akibat skenario gempa bumi periode ulang 2500 tahun dan skenario gempa bumi deterministik untuk mekanisme Benioff dihasilkan dari pengkajian risiko gempa yang dilakukan. Dari perbandingan kedua skenario gempa yang disimulasikan pada sebaran bangunan hasil proyeksi tahun 2030, diestimasi sebesar 82% ataupun 88% dari total bangunan di Jakarta akan mengalami kerusakan akibat gempa dengan berbagai tingkatan kerusakan. Dari proyeksi 12.5 juta penduduk Jakarta pada tahun 2030, maka berdasarkan skenario gempa deterministik untuk mekanisme Benioff akan terakumulasi total kerugian sosial yang perhitungannya mengaplikasikan HAZUSMR4 yang terestimasi sejumlah 16,239 orang korban jiwa dan 53,834 orang mengalami cidera yang perlu dirujuk ke rumah sakit.