BAB 1 Quinn Sarah Hanitio
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Quinn Sarah Hanitio
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Quinn Sarah Hanitio
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Quinn Sarah Hanitio
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terdapat beberapa penelitian mengenai parameter akustik optimal untuk gamelan Jawa serta desain gedung konser untuk gamelan Jawa menggunakan bentuk fan-shaped (satu dari tiga bentuk dasar gedung konser) sebagai bentuk dasarnya sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai parameter akustik optimal untuk dua bentuk dasar gedung konser lainnya, yaitu bentuk shoebox dan vineyard.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji psikoakustik, di mana sebelumnya dilakukan permodelan tiga bentuk dasar gedung konser dan variasi waktu dengungnya sebanyak tiga kali, lalu dilakukan auralisasi rekaman dry gamelan Jawa di seluruh variasi bentuk yang telah disimulasikan. Rekaman-rekaman yang mewakili waktu dengung ruangan yang berbeda diujikan pada 35 orang naracoba menggunakan metode pairwise comparison untuk memperoleh preferensi parameter akustik optimal. Selain itu, dilakukan wawancara dengan naracoba ahli gamelan serta analisis respon impuls untuk memperoleh nilai parameter RT60, IACC, LL, ITDG, serta C80 dari variasi ruangan dengan parameter akustik optimal yang merupakan preferensi naracoba tersebut.
Dari hasil uji psikoakustik, diperoleh bahwa perbedaan bentuk gedung konser tidak mempengaruhi preferensi parameter akustik optimal. Simulasi menghasilkan nilai RT60, LL, ITDG, IACC, dan C80 untuk ketiga bentuk ruangan dengan rentang nilai RT60 sebesar 1,34 – 1,39 s, LL sebesar 73,4 – 74,7 dB, ITDG sebesar 34,4 – 36,6 ms, IACC sebesar 0,53 – 0,56, dan C80 sebesar 1,49 – 2,17 dB. Melalui wawancara dan uji dengar dengan naracoba ahli gamelan, diperoleh urutan preferensi gedung konser fan-shaped, shoebox, dan vineyard di mana naracoba menyatakan bahwa bentuk yang lebih disukai memiliki “gema” yang lebih kecil. Untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi preferensi subjektif tersebut, dilakukan analisis lanjut pada LL, ITDG, dan C80 menggunakan Pachyderm dan diperoleh bahwa urutan preferensi tersebut dipengaruhi oleh parameter LL pada frekuensi 125 Hz serta ITDG pada frekuensi 500 Hz. Dari analisis korelasi yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa gema yang dimaksud oleh naracoba ahli berkaitan dengan nilai ITDG karena nilai waktu dengung untuk ketiga bentuk gedung konser konstan.