Bactrocera dorsalis merupakan hama utama pada buah cabai Capsicum annum yang menyebabkan kerugian ekonomi di daerah tropis dan sub-tropis. Penanggulangan lalat buah B. dorsalis dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa volatil sebagai atraktan. Studi terbaru menunjukkan bahwa ocimene merupakan senyawa volatil yang berpotensi menarik lalat buah, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menilai respons lalat buah terhadap ocimene. 1664 B. dorsalis dikumpulkan dari buah cabai yang terinvestasi (dipisahkan berdasarkan usia, betina dan jantan, dan kondisi kenyang) yang menjadi subyek percobaan laboratorium. Eksperimen dilakukan dalam olfactometer tabung-Y pada suhu 28°C dan intensitas cahaya 233 lux. Dalam setiap percobaan, 13 individu dilepaskan dan 40 ?l ocimene 100 ppm (diteteskan pada kertas Whatman) ditempatkan di sisi lain tabung. Setiap pengamatan dilakukan selama 15 menit, untuk melihat perilaku dan orientasi lalat buah. Percobaan dilakukan dalam rancangan acak kelompok faktorial dengan 4 ulangan. Respons lalat buah diamati pada umur (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15 hari) dan kondisi kenyang dan lapar. Lalat uji Bactrocera dorsalis, baik jantan maupun betina menunjukkan ketertarikan terhadap ocimene. Lalat buah B. dorsalis betina lebih banyak tertarik terhadap ocimene (22 ekor lalat buah) dibandingkan lalat buah B. dorsalis jantan (8 ekor lalat buah), serta sisanya tidak menanggapi. Berdasarkan usia, B. dorsalis betina yang berumur 1, 3, 5, dan 7 hari lebih banyak tertarik terhadap ocimene dibandingkan B. dorsalis betina yang berumur 9, 11, 13, dan 15 hari, sedangkan pada kondisi feeding status, tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara lalat buah lapar yang tertarik ocimene dan lalat buah kenyang yang tertarik ocimene