Kloning Perilaku merupakan salah satu teknik yang menerapkan metode jaringan
saraf mendalam untuk meniru perilaku pengemudi dalam mengendarai mobil. Salah
satu perilaku yang ditiru adalah keputusan menentukan sudut kemudi pada mobil
yang ditentukan oleh pengemudi. Kloning Perilaku menggantikan perilaku
pengemudi tersebut dengan sebuah prediksi sehingga mobil dapat berjalan secara
otonom.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian dengan cara mengamati perilaku dari
model hasil bentukkan Kloning Perilaku. Model diterapkan pada mobil dan diuji
untuk mendapatkan informasi apakah teknik ini layak digunakan menggunakan dua
skenario pengujian. Informasi uji kelayakan ini akan digunakan untuk keperluan
penelitian yang akan mendatang sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi untuk
pengembangan mobil otonom selanjutnya.
Pengujian menggunakan dua jenis pengujian. Pada pengujian pertama akan
dilakukan pengamatan model berdasarkan perbandingan dua sumber pengemudi
untuk mencari tahu apakah teknik Kloning Perilaku dapat bekerja dengan baik
dalam meniru perilaku pengemudi. Seorang pengemudi akan bertindak sebagai
contoh model utama yang memiliki kerakter aman dalam berkendara, kemudian
seorang lagi sebagai pembanding akan bertindak sebaliknya yaitu berkendara
dengan tidak aman. Pengujian kedua menggunakan karakter utama untuk
memastikan bahwa model dapat menghindar mobil lain yang berhenti.
Berdasarkan hasil dua skenario pengujian, Kloning Perilaku telah berhasil
diterapkan dengan baik dan layak untuk digunakan pada mobil otonom. Hasil
pengujian pertama menunjukkan keberhasilan model dalam meniru karakter setiap
pengemudi dengan MAE sebesar 0.0177 dan MSE sebesar 6.6686x10-4. Pada hasil
pengujian kedua menunjukkan keberhasilan model menghindari pengemudi lain
dengan MAE sebesar 0.0228 dan MSE sebesar 1.0395x10-3.