Titan, satelit terbesar Saturnus, merupakan satu-satunya satelit di Tata
Surya dengan atmosfer yang substansial. Pengamatan secara in situ oleh pen-
darat Huygens memberi konrmasi bahwa tiga molekul yang mendominasi
atmosfer Titan adalah: nitrogen, metana, dan hidrogen; serta memperoleh
struktur lengkap prol termal atmosfer Titan yang terdiri dari: troposfer,
stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Selain itu, atmosfer Titan juga memiliki
sirkulasi umum satu sel kutub-ke-kutub dan siklus hidrokarbon yang menun-
jukkan bahwa atmosfer Titan sangat dinamis. Untuk mempelajari dinamika
atmosfer Titan, pengamatan angin merupakan salah satu pemasok informasi
penting. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan kecepatan
angin di atmosfer Titan adalah dengan mengukur pergeseran Doppler dari
garis emisi molekul. HNC, HC3N, CH3CN, dan HCN contoh molekul yang
dapat digunakan untuk mengukur kecepatan angin karena cukup melimpah
di wilayah ketinggian yang berbeda-beda. Pengamatan dengan menggunakan
teleskop radio ALMA menunjukan bahwa puncak emisi spektrum HNC, HCN,
HC3N, dan CH3CN, secara berturut-turut berasal dari ketinggian 990, 745,
710, dan 345 km, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengindera atmosfer
bagian atas.
Tugas Akhir ini memanfaatkan data dari pengamatan ALMA, pengolahan
data menggunakan CASA, dan tting menggunakan Simple Linear Regression
untuk menentukan nilai kecepatan angin di atmosfer Titan dari molekul HNC,
HC3N, CH3CN, dan HCN. Nilai kecepatan angin yang didapatkan dari Tugas
Akhir ini adalah 208,594 88,667 m/s untuk spektrum HNC, 234,982 49,954
m/s untuk HC3N, 251,239 39,790 m/s untuk CH3CN, dan 333,083 67,114
m/s untuk HCN. Perbedaan nilai dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya
(Lellouch dkk., 2019) untuk data pengamatan yang sama akan dibahas dalam
Tugas Akhir ini.