Pengembangan kereta ringan bertipe Light Rail Transit (LRT) atau Lintas Raya
Terpadu semakin pesat. Untuk mendukung program tersebut perlu diperhatikan
aspek keselamatan penumpang untuk meminimalisir resiko cedera dan korban jiwa
apabila terjadi tabrakan. Pada penelitian ini dilakukan optimisasi komponen
struktur pada LRT untuk meningkatkan aspek kelaikan tabrak. Adapun aspek yang
menjadi fokus optimisasi adalah Specific Energy Absorption (SEA) atau
penyerapan energi spesifik dan Deselerasi dalam G menggunakan perhitungan
Trapezoidal Wave Approximation (TWA). Metode optimisasi yang digunakan
adalah Desain For Six Sigma (DFSS) dengan menggunakan Taguchi orthogonal
array L18. Terdapat 8 control factor dengan 3 level pada tiap factor yang
dioptimisasi dengan jumlah total 54 model simulasi numerik. Dari proses
optimisasi dengan metode DFSS dihasilkan desain optimum komponen laik tabrak
sebagai berikut: end underframe kolom lurus (tipe 2), ketebalan end underframe 4
mm, material end underframe Alumunium 6063-T6, ketebalan mascara 3.8 mm,
penampang crash box C beam, material end center sill Alumunium 6005-T1, jenis
trigger kombinasi, dan ketebalan end center sill adalah 11 mm. Adapun parameter
SEA yang dioptimisasi mendapatkan nilai SEA sebesar 3.58 KJ/Kg dan didapat
gain sebesar 3.74 dB dengan peningkatan sebesar 57.82 % dari desain awal.
Sedangkan aspek deselerasi dihasilkan nilai deselerasi sebesar 14.22 G dan gain
sebesar 4.26 dB dengan peningkatan sebesar 32.44% dari desain awal. Desain
optimum dari komponen laik tabrak ini dapat diterapkan sebagai bagian dari
struktur laik tabrak pada bagian depan Light Rail Transit.