digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengembangan kereta ringan bertipe Light Rail Transit (LRT) atau Lintas Raya Terpadu semakin pesat. Untuk mendukung program tersebut perlu diperhatikan aspek keselamatan penumpang untuk meminimalisir resiko cedera dan korban jiwa apabila terjadi tabrakan. Pada penelitian ini dilakukan optimisasi komponen struktur pada LRT untuk meningkatkan aspek kelaikan tabrak. Adapun aspek yang menjadi fokus optimisasi adalah Specific Energy Absorption (SEA) atau penyerapan energi spesifik dan Deselerasi dalam G menggunakan perhitungan Trapezoidal Wave Approximation (TWA). Metode optimisasi yang digunakan adalah Desain For Six Sigma (DFSS) dengan menggunakan Taguchi orthogonal array L18. Terdapat 8 control factor dengan 3 level pada tiap factor yang dioptimisasi dengan jumlah total 54 model simulasi numerik. Dari proses optimisasi dengan metode DFSS dihasilkan desain optimum komponen laik tabrak sebagai berikut: end underframe kolom lurus (tipe 2), ketebalan end underframe 4 mm, material end underframe Alumunium 6063-T6, ketebalan mascara 3.8 mm, penampang crash box C beam, material end center sill Alumunium 6005-T1, jenis trigger kombinasi, dan ketebalan end center sill adalah 11 mm. Adapun parameter SEA yang dioptimisasi mendapatkan nilai SEA sebesar 3.58 KJ/Kg dan didapat gain sebesar 3.74 dB dengan peningkatan sebesar 57.82 % dari desain awal. Sedangkan aspek deselerasi dihasilkan nilai deselerasi sebesar 14.22 G dan gain sebesar 4.26 dB dengan peningkatan sebesar 32.44% dari desain awal. Desain optimum dari komponen laik tabrak ini dapat diterapkan sebagai bagian dari struktur laik tabrak pada bagian depan Light Rail Transit.