Salah satu bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil adalah
minyak sawit. Katalis yang umum digunakan untuk mengonversi minyak
sawit menjadi diesel nabati adalah sulda dari Ni-Mo dengan penyangga
alumina (Al2O3). Permasalahan utama pada katalis terletak pada selektivitas.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan komposisi yang tepat pada
katalis. Katalis dengan kadar Ni sangat rendah cenderung mengarahkan
reaksi hidrodeoksigenasi (HDO), sedangkan katalis dengan kadar Ni tinggi
cenderung mengarahkan reaksi dekarboksilasi (DCO2) atau dekarbonilasi
(DCO). Ketiadaan model yang menjelaskan pengaruh kadar Ni pada katalis
sulda dari Ni-Mo menyulitkan dalam menjelaskan proses selektivitas. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar Ni pada katalis
sulda Ni-Mo terhadap interaksinya dengan molekul minyak sawit menggunakan
metode komputasi berbasis teori fungsi kerapatan (DFT). Pada
penelitian ini, katalis yang digunakan adalah sulda dari Ni-Mo dan minyak
sawit direpresentasikan dengan molekul methyl butanoate (MB). Katalis sulda
dari Ni-Mo dibedakan menjadi dua jenis yaitu, katalis dengan sisi aktif logam
molibdenum atau kombinasi nikel-molibdenum (M-edge) dan katalis dengan
sisi aktif sulfur (S-edge). Interaksi antara katalis sulda dari Ni-Mo dan
molekul MB dijelaskan melalui mekanisme adsorpsi. Molekul MB teradsorpsi
kimia pada katalis M-edge dan teradsorpsi sika pada katalis S-edge. Katalis
M-edge dengan kombinasi dua atom Ni di layer teratas (M-2-Ni-A) memiliki
energi adsorpsi terbesar, yaitu -2,96 eV. Selektivitas katalis dijelaskan melalui
mekanisme disosiasi ikatan antar atom pada molekul MB dengan melibatkan
interaksi atom hidrogen. Hasil kalkulasi energi aktivasi menunjukkan bahwa
katalis dengan kadar Ni rendah selektif ke arah HDO, sementara pada katalis
dengan kadar Ni tinggi selektif ke arah DCO atau DCO2.