digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Air yang memenuhi syarat kesehatan dengan jumlah yang cukup, serta terjamin ketersediaannya adalah harapan seluruh pelanggan air bersih. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai pengelola tunggal sistem penyediaan air bersih perkotaan telah berusaha dengan berbagai macam cara untuk dapat memenuhi harapan tersebut, tetapi sampai saat ini belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu : melayani sampai 80% penduduk perkotaan dan penekanan angka kehilangan air sampai kurang dari 25%. Kendala yang dihadapi PDAM dalam mencapai target pelayanan tersebut diduga disebabkan oleh : tidak diketahuinya permasalahan yang sebenarnya menjadi masalah di dalam sistem penyediaan air bersih perkotaan. Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan untuk mengenali struktur sistem penyediaan air bersih perkotaan, dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut : (1) unsur apa saja yang membentuk struktur sistem penyediaan air, (2) bagaimana hubungan antar unsur dalam struktur tersebut, (3) unsur-unsur mana yang berpotensi menghambat perkembangan sistem penyediaan air, (4) bagaimana cara yang efektif dan efisien untuk meminimalkan atau menghilangkan hambatan-hambatan tersebut. Sistem penyediaan air bersih perkotaan terdiri dari unsur-unsur : air, perusahaan, pelanggan, dan kebijakan pemerintah. Unsur air sangat tergantung dari fenomena siklus hidrologi ; unsur perusahaan yang terdiri dari ketersediaan bahan baku, produksi-distribusi dan pemasaran ; sedangkan unsur pelanggan adalah kebutuhan akan kontinuitas, kuantitas dan kualitas air yang dikonsumsi ; dan unsur kebijakan pemerintah adalah efektifitas dari kebijakan yang dikeluarkan. Hubungan antar unsur tersebut terbukti saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata ada unsur-unsur yang membentuk hubungan tertentu, sehingga menghambat pengembangan sistem penyediaan air. Unsur tersebut antara lain : tingkat pelayanan teknis dengan tingkat kerusakan sistem penyediaan air, serta gaga/ fungsinya meter air dengan tingkat gajipembaca meter. Akibat dari fenomena tersebut tingkat pendapatan perusahaan, sebagai unsur yang terpenting dalam penyelenggaran sistem penyediaan air menjadi terganggu. Aktifitas pengawasan kepada karyawan yang berkaitan langsung dengan lingkat pendapatan perusahaan merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, tetapi sering terbentur masalah-masalah kemanusiaan. Untuk itu dicari upaya pemfungsian teknologi dalam mekanisme pembacaan meter air, pembayaran rekening air clan administrasi permasalahan pelanggan.