Penelitian ini mengkaji pengaruh cold surge sebagai salah satu fenomena yang
mempengaruhi MJO berpropagasi (MJOC) atau tidaknya (MJONC) di Benua
Maritim. Analisis hovmoller lag time pada kejadian MJOC dan MJONC
dilakukan dengan menggunakan data Interpolasi OLR dan vektor angin horizontal
NCEP/NCAR Reanalysis rentang ONDJFM 2000/01 - ONDJFM 2014/15. Nilai
kontur OLR -10 W/m2 pada MJOC yang lebih panjang mengindikasikan
pembentukan awan yang lebih tebal saat MJOC dibandingkan MJONC.
Identifikasi cold surge saat MJO dilakukan menggunakan data angin meridional
NCEP/NCAR Reanalysis. Hasilnya menunjukkan pola northerly yang signifikan
saat MJOC. Hasil statistik menunjukkan 65% kejadian MJOC terjadi bersamaan
dengan cold surge. Analisis tekanan permukaan laut saat MJOC dan cold surge
bersamaan (MJOC-CS) menunjukkan anomali northerly cold surge terkuat
diiringi dengan anomali eastward MJO yang kuat. Hasil moisture transport
MJOC-CS menunjukkan konvergensi kelembapan norhterly cold surge dan
eastward MJO terbesar saat cold surge terkuat, yang menunjukkan cold surge
sebagai salah satu ‘penyumbang’ supply moisture pada konvektivitas MJO.
Peningkatan supply moisture ini menunjukkan pembentukan awan konvektif yang
lebih tebal pada konveksi MJO sehingga mampu berpropagasi melintasi Benua
Maritim (MJOC).