digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

AbstrakTelah dilakukan analisis DNA dari turunan generatif pohon jati dengan menggunakan metoda Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Analisis dilakukan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara turunan generatif dengan pohon jati induk pada tingkat DNA. Sampel DNA berasal dari pohon jati "plus" No. 24 dan 30 serta turunan generatifnya. Sampel DNA diamplifikasi dengan menggunakan 7 macam primer berukuran 10 nukleotida yang selanjutnya dielektroforesis path gel agarosa 1,4 %. Persamaan "Simple Maching" digunakan untuk menghitung koefisien kesamaan antara turunan generatif dan pohon jati induk. Data matrik kesamaan dipakai untuk membentuk dendogram dengan menggunakan UPGMA (Unweighted Pair-Group Method with Arithmetic Averages). Hasil amplifikasi ketujuh primer memperlihatkan lank DNA yang berjumlah 114 dengan ukuran berkisar antara 200-3610 pb. Dari sampel DNA pohon jati "plus" No. 24 dan turunan generatifnya ditemukan 3 lank DNA spesifik dengan panjang masingmasing 460, 640 dan 1400 pb. Sementara itu dari sampel DNA pohon jati "plus" No. 30 dan turunan generatifnya tidak ditemukan lank DNA spesifik. Koefisien kesamaan antara pohon jati "plus" No.24 dan turunan generatifnya berkisar antara 0,58-0,84 dan pada pohon jati "plus" No.30 dan turunan generatifnya berkisar antara 0,62-0,86. Kemudian dari analisis klaster diperoleh dua kelompok yang memisahkan turunan generatif pohon jati "plus" No.24 dan induknya demikian juga dengan turunan generatif pohon jati "plus" No. 30 dan induknya. Dari hasil analisis pada tingkat DNA dapat dilihat, bahwa turunan generatif pohon jati "plus" belum tentu sama secara genetik dengan induknya. Demikian juga diantara sesama human generatif pohon jati "plus" menunjukkan adanya keragaman genetik.