Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, khususnya dalam bidang pengembangan transportasi. Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Perhubungan membangun suatu moda transportasi baru di Jakarta, yaitu dinamakan dengan LRT (Light Rail Transit). PT Len Industri (Persero) merupakan salah satu perusahan Badan Usaha Milik Negara yang memiliki kapasitas dan kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan sinyal kereta api telah memenangkan pekerjaan salah satu bidang yaitu sinyal kereta pada proyek itu.
Dalam memulai proyek ini, PT Len telah menunjuk seorang Project Manager yang akan memimpin proyek ini di Jakarta. Proyek ini merupakan proyek infrastruktur dalam membangun sebuah moda transportasi. Seorang Project Manager membuat suatu perencanaan biaya proyek termasuk membuat suatu perencanaan alokasi keuangan proyek mulai dari proyek mulai sampai dengan selesai. Dalam merencanakan alokasi keuangan, salah satunya membuat perencanaan jumlah personil yang akan terlibat di dalam proyek infrastruktur ini berikut dengan nilai gaji setiap personil yang terlibat. Setelah berjalannya proyek ini, perusahaan merekrut tenaga professional untuk ikut dilibatkan ke dalam proyek ini dan mengambil anggaran gaji untuk professional di dalam anggaran proyek ini yang tentunya tidak dianggarkan perencanaan awal. Dikarenakan anggaran gaji untuk professional tidak dialokasikan, maka akan berdampak pada keuntungan bersih proyek pada saat proyek selesai. Di sisi lain, nilai gaji untuk professional belum ditentukan oleh bagian sumber daya manusia dan hal ini perlu di standarkan agar nilai gaji untuk professional bisa diklasifikan menurut pengalaman dan kompetensi yang dimiliki oleh professional tersebut.
Sebuah Analisa kebutuhan tenaga professional bagi perusahaan dan perhitungan standar gaji diperlukan guna menjaga keuntungan bersih dari proyek infrastruktur ini. Serta nilai ini bisa di standarkan oleh perusahaan sehingga tidak adanya nilai gaji bagi professional yang beraneka ragam.