Bukaan median merupakan fasilitas bagi kendaraan yang akan melakukan putaran
balik arah. Sepanjang ruas Jalan Terusan Jakarta dilengkapi dengan median dan jumlah
bukaan yang tinggi dengan jarak antara yang relatif rendah. Didukung dengan kawasan
lokasi yang merupakan permukiman, pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah dan
lainnya sehingga demand yang dihasilkan cukup tinggi. Kondisi bukaan median
mengakibatkan antrian kendaraan yang tinggi terutama pada peak hour.
HCM 2010 berasal dari United States, mampu mengukur kinerja jalan perkotaan secara
makro. Sehingga dilakukan analisis pendukung menggunakan simulasi model bersifat
mikro supaya menghasilkan analisis lebih detail dan representative dengan kondisi
sebenarnya. Ruas Jalan Terusan Jakarta dianalisis menggunakan USHCM 2010 dan
dimodelkan secara Microsimulation untuk mengetahui kinerja yang dihasilkan. Dari
kondisi eksisting dirancang skenario sebagi solusi permasalahan.
USHCM 2010 cenderung menghasilkan kinerja yang lebih buruk dikarenakan faktor
perilaku yang belum tentu cocok di Indonesia. Sedangkan mikrosimulasi cenderung
memberikan kinerja yang lebih baik dikarenakan tidak semua kendaraan tersimulasi
dengan adanya keterbatasan pada model. Jarak antara bukaan yang tidak berdekatan,
dimensi bukaan median yang lebih luas serta melakukan pengaturan arah pergerakan
pada setiap pendekat untuk meminimalisir crossing yang terjadi dengan jumlah 2
bukaan median, mengurangi panjang antrian maksimal sebesar 80,75% pada pagi hari
dan 84,73% pada sore hari. Waktu tempuh rata-rata berkurang sebesar 28,72% pada
pagi hari dan 14,98% pada sore hari.