Salah satu yang mengalami perkembangan signifikan di dunia industri adalah
teknik pengerasan permukaan (hardfacing) melalui proses pengelasan (welding).
Dengan teknik tersebut, umur pakai dari komponen dapat menjadi lebih baik.
Teknik ini memiliki ketahanan terhadap permasalahan aus, erosi, korosi, dan abrasi.
Namun, biayanya tetap kompetitif. Beragam penelitian sudah dilakukan untuk
memperbaiki kualitas hasil pengelasan ini. Salah satu yang dilakukan adalah
penggunaan nanometal dalam pengelasan, baik sebagai elektroda maupun sebagai
filler. Beberapa penelitian menunjukkan pengelasan logam dengan menaikkan
penggunaan nanometal melalui proses pelapisan pada logam bahan (base metal)
telah menaikkan nilai kekerasan, memperbaiki sifat hasil pengelasan, dan
mengurangi cacat pembentukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi heat input melalui
proses SMAW dengan menggunakan filler nanometal. Pengujian dilakukan dengan
melakukan pengelasan hard facing SMAW ke logam dasar SA-36M dengan variasi
heat input 1,48 (KJ/mm); 1,73 (KJ/mm); 1,85 (KJ/mm); 1,96 (KJ/mm) terhadap
sifat mekanik logam las seperti tingkat kekerasan, ketahanan erosi, dan kemampuan
bending.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa partikel nano karbida boron mampu
terdispersi merata di butir pearlit dan proporsional di seluruh logam las. Partikel ini
menjadi elemen peningkatan nukleasi dan penghalusan butir equiaxed dendritic
berukuran (5 – 20 µm). Kekerasan tertinggi didapatkan di sampel uji dengan heat
input 1,85 (KJ/mm) senilai 432 HRV. Hasil las mampu memiliki ketahanan erosi
yang baik yang memiliki umur layanan 1,5 kali dibandingkan material logam dasar
SA36.