Abstrak :Algoritma pengendalian aliran yang bersifat adaptif dapat diterapkan pada jaringan ATM wilayah luas guna mengalokasikan kebutuhan lebar pita pada hubungan virtual. Pengendalian aliran menggunakan mekanisme kontrol loop tertutup, yaitu suatu mekanisme kontrol yang bersifat reaktif dan secara dinamis mengatur kecepatan transmisi sel yang diizinkan untuk setiap hubungan virtual dengan menggunakan informasi umpan balik dari jaringan. Informasi umpan balik berupa bit yang dapat mengidentifikasikan apakah panjang antrian di buffer berada diatas atau dibawah batas ambang yang diberikan. Dengan bit indikasi ini kecepatan sumber pengiriman dapat dikendalikan (controllable).
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terbatas pada jumlah hubungan sebanyak 24VC dan kecepatan transmisi 155 Mbps dengan batas ambang buffer 6.5 sel. Oleh karena itu dilakukan penelitian jika jumlah hubungan bertambah hingga 100 VC dan kecepatan transmisi 600 Mbps dengan batas ambang buffer dalam range yang lebar.
Hasil simulasi dari algoritma adaptif menunjukkan bahwa dengan menggunakan kriteria kestabilan terhadap hubungan virtual tunggal akan diketahui range penggunaan parameter rasio penguatan terhadap peredaman yang tepat sehingga untuk hubungan virtual banyak akan lebih memudahkan dalam menunjukkan sifat keadilan terhadap masing-masing hubungan. Terdapat dua parameter yang penting untuk tiap hubungan virtual yaitu parameter lebar pita minimum dan besarnya bobot guna memperoleh pembagian lebar pita yang disediakan oleh jaringan. Dengan pemilihan yang tepat terhadap dua parameter tersebut akan memberikan jenis pelayanan yang berbeda. Dalam menunjukkan sifat kekokohan melalui simulasi yaitu dengan menambah jumlah hubungan yang mungkin dapat dilayani. Dari respon kecepatan aggregate terlihat bahwa tetjadi penurunan pemanfaatan lebar pita jaringan (