Obesitas dan diabetes tipe 2 merupakan masalah kesehatan publik yang menjadi
perhatian dunia. Kenaikan prevalensi diabetes ternyata paralel dengan obesitas. Beberapa
ahli menyebutnya sebagai dual epidemic diabesity. Peningkatan indeks massa tubuh/
body mass index (BMI) dan lingkar perut merupakan faktor signifikan yang berhubungan
dengan diabetes tipe 2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sambiloto dan jati
belanda berturut –turut memiliki aktivitas antidiabetes dan antiobesitas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas herba sambiloto dan daun jati belanda dalam
mengatasi kondisi diabetes yang disertai obesitas. Metode induksi dibagi menjadi dua
tahap. Tahap pertama adalah pemberian makanan tinggi karbohidrat selama 42 hari.
Sebelum masuk ke induksi tahap ke-2, dilakukan pengujian toleransi insulin dan toleransi
glukosa. Kemudian dilakukan induksi tahap ke-2 dengan pembelian aloksan secara
intravena dosis 50 mg/kg bb. Hewan uji dibagi menjadi kelompok kontrol negatif,
kelompok kontrol positif, kelompok pembanding metformin 195 mg/kg bb, kelompok
pembanding glibenklamid 0,65 mg/kg bb, kelompok uji ekstrak sambiloto 2 g/kg bb,
kelompok uji ekstrak jati belanda 0,5 mg/kg bb, kelompok uji kombinasi ekstrak
sambiloto 2 g/kg bb dan jati belanda 0,5 mg/kg bb, dan kelompok uji kombinasi ekstrak
sambiloto 1 g/kg bb dan jati belanda 0,25 mg/kg bb yang diberikan bahan uji selama 14
hari. Parameter yang diukur adalah glukosa darah dan berat badan. Sebagai uji
pendahuluan, dilakukan uji toleransi glukosa terhadap hewan sehat dan pemilihan metode
induksi obesitas. Pada uji toleransi glukosa terhadap hewan sehat, semua kelompok uji
memiliki kemampuan untuk menghambat kenaikan kadar glukosa darah setelah
pemberian larutan glukosa. Pada uji toleransi terhadap hewan obesitas, sambiloto 2 g/kg
bb, jati belanda 0,5 g/kg bb, dan kombinasi sambiloto 2 g/kg bb dan jati belanda 0,5 g/kg
bb dapat menghambat kenaikan glukosa darah dan meningkatkan kecepatan penurunan
glukosa darah setelah pemberian larutan glukosa. Setelah diinduksi aloksan, kombinasi
sambiloto 2 g/kg bb dan jati belanda 0,5 g/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah
dan berat badan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sambiloto 2 g/kg bb, jati belanda
0,5 g/kg bb, dan kombinasi sambiloto 2 g/kg bb dan jati belanda 0,5 g/kg bb dapat
mengatasi kondisi prediabetes yang disebabkan oleh peningkatan berat badan, sedangkan
kombinasi ekstrak sambiloto 2 g/kg bb dan jati belanda 0,5 g/kg bb memiliki aktivitas
antidiabetes yang paling baik untuk kondisi diabetes yang disertai dengan obesitas
dibandingkan dengan penggunaan tunggal dan kombinasi sambiloto 1 g/kg bb dan jati
belanda 0,25 g/kg bb.