Abstrak :
Gas karbon monoksida (CO), merupakan salah satu polutan yang sering dijumpai dalam udara di sekitar aktivitas manusia dan biota global. Gas tersebut berbahaya bagi manusia disebabkan oleh efeknya terhadap kesehatan, karena gas CO dapat menggeser oksigen yang terikat pada haemoglobin (Hb) menjadi COHb. Pengolahan gas CO dapat dilakukan dengan teknik biofiltrasi yang menggunakan tanah dan kompos sebagai media filter. Keberhasilan dari proses biofiltrasi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh peranan mikroorganisme yang bekerja pada filter tersebut. Dari penelitian Inman dan Ingersoll pads tahun 1971 di Kanada, diketahui beberapa jenis mikrofungi yang memiliki kemampuan dalam mengolah gas CO pada sampel tanah yang diamati, diantaranya adalah genera Penicillium, Aspergillus, Mucor, Haplosporium dan Mortierella. Penelitian dengan skala laboratorium telah dilakukan dengan menggunakan dua jenis media filter, yaitu Kompos Leuwi Gajah dan top soil andosol Lembang yang diaplikasikan pada beberapa tingkat pembebanan gas CO. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa dari populasi mikrofungi yang ada dalam media filter, didapatkan bahwa Aspergillus fumigatus dan A. flavipes merupakan mikrofungi dominan yang ada di kedua jenis media filter yang diamati. Selain itu, efisiensi penyisihan gas CO pada kompos Leuwi Gajah lebih besar dibandingkan top soil andosol Lembang.