digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nining
PUBLIC yana mulyana

COVER Nining
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Nining
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Nining
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Nining
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Nining
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Nining
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Nining
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Nining
PUBLIC yana mulyana

Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) memiliki banyak aktivitas farmakologi yang telah banyak dilaporkan baik secara in vitro maupun in vivo dan telah banyak diuji secara klinis. Penggunaan ekstrak dalam bentuk serbuk akan lebih praktis dan lebih terukur pemakaiannya sebagai bahan baku farmasi. Selain itu, bentuk serbuk memudahkan dalam penyimpanan, pendistribusian, standardisasi zat aktif dan dapat meningkatkan stabilitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari efek penambahan maltodekstrin terhadap karakteristik fisik serbuk ekstrak kelopak bunga rosela dengan pembentukan mikrokapsul metode semprot kering. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah ekstrak kering berupa mikrokapsul yang higroskopisitas dan kelengketannya lebih baik dari ekstrak kentalnya untuk dapat diformulasikan menjadi berbagai sediaan farmasi dengan stabilitas fisik yang lebih baik. Ekstrak ini dibuat dan distandardisasi berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia (FHI). Penelitian dilakukan dengan menambahkan larutan ekstrak kedalam larutan maltodekstrin menjadi tiga rasio konsentrasi 1:1 (R1); 1:2 (R2); dan 1:4 (R3) sebagai larutan umpan dengan kandungan total padatan 10% dari berat total larutan enkapsulasi. Kemudian dilakukan mikroenkapsulasi dengan metode semprot kering pada suhu inlet 110-115?C, suhu outlet 99-104?C, dan laju alir larutan umpan 200 mL/jam. Ekstrak metanolik kelopak bunga rosela diperoleh rendemen sebesar 30,88% dengan karakteristik yang sesuai standar ekstrak pada FHI. Mikrokapsul berhasil diperoleh dari ketiga rasio dengan karakteristik struktur morfologi seperti bola dan berbentuk amorfkristalin. Rata-rata ukuran partikel menurun seiring dengan penambahan maltodekstrin. Profil termogram DSC dari ketiga mikrokapsul memperlihatkan profil ketercampuran antara ekstrak dan maltodekstrin serta adanya peningkatan suhu transisi gelas yang terjadi. Penambahan maltodekstrin pada mikrokapsul R1, R2, dan R3 dapat menurunkan sifat higroskopisitas ekstrak serta meningkatkan kelarutan dalam air dan susut pengeringan. Proses semprot kering terjadi secara efisien pada serbuk R2 dengan nilai efisiensi enkapsulasi sebesar 97,73% dan perolehan kembali produk sebesar 74,05%. Semua serbuk mikrokapsul memberikan nilai sisa pelarut < 1% sehingga dapat dikatakan aman.