digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER D Beta Ramadan
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

BAB 1 D Beta Ramadan
PUBLIC Open In Flip Book Irwan Sofiyan

BAB 2 D Beta Ramadan
Terbatas Open In Flip Book Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 3 D Beta Ramadan
Terbatas Open In Flip Book Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 4 D Beta Ramadan
Terbatas Open In Flip Book Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 5 D Beta Ramadan
Terbatas Open In Flip Book Irwan Sofiyan
» ITB


Bawang merah merupakan komoditas strategis nasional, namun produktivitasnya tidak optimal akibat penggunaan benih degeneratif. Salah satu solusinya yaitu penggunaan benih TSS karena lebih murah, sehat, dan produktivitas tinggi. Hingga saat ini, penelitian terkait TSS umum dilakukan pada sentra bawang merah nasional di dataran rendah dalam lingkungan terkontrol, sedangkan pada kondisi lain masih jarang ditemukan. Maka dari itu, diperlukan penelitian terkait uji manfaat TSS di lahan pertanian alami di dataran tinggi. Sebab komoditas bawang merah memiliki harga jual yang tidak setara dengan biaya pengeluaran apabila ditanam dalam kondisi tersebut. Penelitian dilakukan di Desa Mekarmanik, Jawa Barat yang merupakan sentra bawang merah Kabupaten Bandung (1250 mdpl), saat musim hujan (musim tanam ke-2). Data penelitian diperoleh dari hasil penanaman TSS yang tidak berhasil tumbuh menjadi umbi mini. Kemudian, dilakukan analisis faktor kendala dengan pendekatan analisis forensik sederhana menggunakan Root Cause Analysis (RCA) dan Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa kegagalan tumbuh TSS menjadi umbi mini adalah ketidaksesuaian varietas benih dan penggunaan media tanam yang tidak steril. Rekomendasi solusi yang disarankan yaitu penggunaan varietas adaptif, media tanam steril atau terkondisi non residu bawang merah, serta penggunaan mikroba antagonis untuk proteksi tanaman dari patogen lahan tanam.