Indonesia termasuk kedalam wilayah Asia Tenggara dengan insiden kematian
tertinggi di dunia yang disebabkan oleh demam tifoid. Berdasarkan survei
etnofarmaka sebelumnya. Kulit batang kemiri [Aleurites moluccana (L.) Willd]
digunakan untuk pengobatan penyakit tifoid oleh masyarakat Kalimantan Timur.
Skrining antibakteri ekstrak metanol kulit batang A. moluccana dengan metode
difusi agar menunjukkan penghambatan yang baik terhadap Salmonella typhi.
Karena itu, menarik untuk mengisolasi senyawa aktif antibakteri Salmonella typhi
dari kulit batang A. moluccana. Metode: Ekstraksi dilakukan dengan maserasi
menggunakan metanol. Fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair
menggunakan n-heksan dan etil asetat, kemudian dilanjutkan menggunakan kromatografi
cair vakum (KCV) dan kromatotron. Proses pemisahan dipandu dan diseleksi
berdasarkan aktivitas antibakteri Salmonella typhi dengan metode KLT bioautografi.
Pemurnian menggunakan rekristalisasi, kemudian dipantau menggunakan KLT
dua dimensi. Uji mikrodilusi digunakan untuk memperoleh nilai KHM dari isolat.
Karakterisasi isolat menggunakan spektrofotometer UV-Vis, spektroskopi 1D-NMR
(
1
H-NMR, NOE,
13
C-NMR, dan DEPT) dan 2D-NMR (HSQC dan HMBC).
Hasil: Isolat (1) berupa kristal berwarna putih yang diperoleh dari fraksi A hasil
KCV ekstrak etil asetat. Isolat (2) berupa kristal berwarna kekuningan yang
diperoleh dari fraksi H2 hasil KCV dan kromatotron, fraksi ini memberikan
aktivitas antibakteri Salmonella typhi. Nilai KHM isolat 1 dan 2 berturut-turut
adalah 500 ppm dan 250 ppm. Berdasarkan data spektroskopi dan penelitian
sebelumnya, hasil elusidasi struktur senyawa (1) adalah asam 3-asetil aleuritolat
dan (2) skopoletin.