digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1996 ADI
PUBLIC rikrik

Abstrak: Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh PGF2a, terhadap fertilitas tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Penelitian dilakukan dengan mengamati organ reproduksi, sperma, dan uji kawin. Pemberian zat dilakukan secara sub-kutan, sekali sehari, selama 11 hari berturut-turut; dengan volume pemberian 0,4 ml. Dosis perlakuan adalah 1,5; 2 dan 3 mg/kg b.b., dengan pelarut larutan satin, hewan kontrol hanya diberi pelarut saja. Berat organ reproduksi yang terpengaruh adalah epididimis, sedangkan testis, prostat dan vesikula seminalis tidak mengalami penurunan berat, hal ini menunjukkan bahwa PGF2a tidak mernpengaruhi proses fisiologi di dalam testis. Penurunan berat epididimis ini lebih cenderung disebabkan oleh penurunan diameter, tebal dinding duktus clan duktus epididimis kauda jika dibandingkan dengan perubahan diameter, tebal dinding duktus dari duktus epididimis kaput dan korpus. Jumlah sperma secara umum dapat dikatakan tidak berbeda dari kontrol, meskipun pada perlakuan dosis 3 mg/kg b.b. terjadi peningkatan. Jumlah sperma yang motil menurun seiring dengan peningkatan dosis, demikian juga dengan kelainan morfologi total sperma, rata-rata jumlah sperma yang patah pada epididimis kauda lebih tinggi daripada jumlah sperma yang abnormal. Kemampuan kawin tikus perlakua.n tidak berbeda nyata dari tikus kontrol, sedangkan indeks fertilitas (%) tikus perlakuan dosis 2 dan 3 mg/kg b.b. mengalami penurunan, dan secara statistik berbeda nyata dari indeks fertilitas (%) tikus kontrol dan perlakuan dosis 1,5 mg/kg b.b. Uji pemulihan yang dilakukan belum mampu mengembalikan fertilitas tikus ke kondisi normal,. Berdasarkan hash pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa PGF2a lebih berpengaruh terhadap epididimis kauda daripada terhadap epididimis kaput dan perlakuan dengan PGF2Q dapat menurunkan fertilitas tikus jantan.