digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jessica Aryanti
PUBLIC yana mulyana

Penilaian status gizi perlu dilakukan demi pengembangan rencana terapi yang komprehensif, terutama bagi populasi lansia yang menderita hipertensi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati dan mengevaluasi keterkaitan antara status gizi dengan hasil terapi dan mendeteksi kemungkinan reaksi obat merugikan (ROM) pada pasien lansia hipertensi yang menggunakan obat golongan pemblok kanal kalsium atau calcium channel blockers (CCB). Penelitian ini merupakan studi deskriptif-observasional yang dilakukan secara retrospektif dan konkuren di Puskesmas Puter dan Ibrahim Adjie, Bandung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medis dan hasil wawancara pasien. Hubungan antara status gizi dan hasil terapi pada penggunaan CCB diuji dengan metode analisis statistik independent t-student. Selain itu, kemungkinan kejadian ROM dianalisis secara deskriptif. Penyebaran brosur dan penyuluhan juga dilakukan sebagai upaya edukasi dan pemberian informasi pada pasien. Diperoleh 257 total sampel selama periode penelitian yang didominasi oleh pasien lansia wanita (69,65%), terdiagnosis hipertensi tahap 2 (39,69%) dan mialgia (31,52%) sebagai komorbid terbesar. Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (P<0,05) antara kelompok pasien berstatus gizi normal, kelompok berisiko malnutrisi dan malnutrisi dengan penurunan tekanan darah sistolik. Rataan penurunan sistolik dan diastolik pada kelompok gizi berisiko malnutrisi dan malnutrisi lebih besar dibandingkan kelompok normal, diduga mengarah kepada terjadinya kondisi toksisitas obat. Dugaan ROM golongan CCB lebih tinggi pada kelompok gizi berisiko malnutrisi dan malnutrisi, dengan keluhan pusing (46,69%) sebagai jenis kejadian ROM terbanyak. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa diperlukan pemantauan terhadap penggunaan obat golongan pemblok kanal kalsium, khususnya pada pasien yang memiliki status gizi berisiko malnutrisi ataupun malnutrisi.