digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ari Yuneldi
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Ari Yuneldi
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Ari Yuneldi
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Ari Yuneldi
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Ari Yuneldi
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Ari Yuneldi
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Ari Yuneldi
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Penelitian geofisika dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis struktur bawah permukaan bumi yang melibatkan pengukuran parameter-parameter fisis batuan dan material lainnya di dalam bumi. Metode geolistrik mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) ke dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak, akumulasi, dan penyebaran kontaminan cairan lindi melalui perbedaan nilai resistivitas dengan konfigurasi Wenner. Akuisisi data telah dilakukan di sekitar area TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat sebanyak 10 lintasan dengan spasi antar elektroda mulai dari 2,5 hingga 5 meter dan panjang lintasan 80 hingga 160 meter menggunakan sistem multielektroda. Pengolahan data geolistrik pada penelitian ini diawali dengan pengolahan data lapangan menggunakan metode perhitungan secara sistematis menggunakan persamaan resistivitas semu untuk mendapatkan nilai resistivitas semu dari setiap titik pengukuran. Pengolahan data dilakukan dengan proses inversi menggunakan software Res2dinv dan software pendukung seperti surfer, googleearth, global mapper dan photoshop yang kemudian hasilnya diinterpretasi dan dianalisis secara 2D. Berdasarkan data hasil akuisisi, inversi, dan interpretasi diperkirakan bahwa hampir semua material di setiap lintasan pengukuran terkontaminasi cairan lindi. Material tersebut berupa tanah lanau, lanau berpasir, lempung berpasir, pasir, dan kerikil berpasir yang memiliki nilai resistivitas antara 0,02 sampai 180 ohmmeter pada kedalaman 2 hingga 31,3 meter. Hasil inversi dan interpretasi lintasan sembilan didominasi keberadaan material sampah terkontaminasi lindi dan gas metan yang memiliki resistivitas antara 1.192 sampai 7.451 ohmmeter pada kedalaman 2 hingga 31,3 meter. Kontaminasi cairan lindi diperkirakan menyebar ke arah timur, barat daya, selatan dan tenggara sesuai bentuk medan pengukuran yang curam dan miring ke arah selatan hingga tenggara. ii Hasil penelitian telah berhasil menentukan letak, akumulasi, dan penyebaran kontaminan cairan lindi. Kontaminan cairan lindi terbanyak terdapat pada lintasan empat, lima, delapan dan sepuluh yang masing-masing terletak pada koordinat 6o48’17.06”LS sampai 107o20’56.08”BT,6o48’16.42”LS sampai 107o20’52.29”BT 6o48’10.89”LS sampai 107o20’50.03”BT,6o47’53.73”LS sampai 107o20’53.48”BT Keempat lintasan tersebut masing-masing berjarak 676,26 meter, 835,46 meter, 731,85 meter dan 280,39 meter dari pintu utama atau terletak di sebelah utara, barat dan timur kolam cairan lindi. Penduduk area sekitar TPA Sarimukti disarankan untuk tidak mengonsumsi air tanah yang berada di sekitar TPA Sarimukti agar terhindar dari risiko kontaminan cairan lindi yang banyak mengandung zat beracun dan zat kimia berbahaya. Kata kunci: