Faktor penyebab masalah interface terjadi karena interaksi diantara pihak yang
terlibat, terutama kontraktor, konsultan, dan owner, di proyek konstruksi tidak
dapat menemukan kesepakatan dan menimbulkan permasalahan. Diantara pihak
tersebut terjadi sumber interaksi dalam berbagai aspek. Faktor penyebab harus
diantisipasi melalui usaha manajemen untuk menemukan faktor penyebab paling
kritis. Dilakukan survei wawancara dan kuesioner menggunakan skala Likert
untuk mencari informasi faktor penyebab yang pernah terjadi, seberapa sering
terjadi, seberapa besar dampaknya terhadap keterlambatan penyelesaian proyek,
dan seberapa besar kecenderungan terjadi bersumber dari pihak yang terlibat.
Hasil survei dianalisis secara kualitatif menggunakan perhitungan severity index,
lalu dengan matriks dua dimensi yang menggabungkan indikator penilaian
seberapa sering dan seberapa besar dampaknya (PxI) diperoleh nilai tertinggi
sebagai faktor penyebab paling kritis. Hasil yang paling kritis diperoleh ternyata
bervariasi dan terjadi secara bergantian yang menunjukkan bahwa ada hubungan
keterkaitan sebab-akibat diantaranya. Hubungan keterkaitan ini digambarkan
melalui suatu pemodelan struktur system thinking yang dibentuk dari lingkar
umpan balik yang menunjukkan hubungan keterkaitan diantara faktor penyebab
paling kritisnya. Terbentuk lima lingkar umpan balik yang telah disederhanakan
dan digabungkan menjadi interface problem model. Pembentukan model ini
ditujukan untuk membantu pihak yang terlibat di proyek dalam mengambil
keputusan apabila suatu faktor penyebab terjadi di proyek. Selain itu, dari hasil
survei juga diperoleh lima kategori sumber interface yang berkaitan dengan faktor
penyebab yang spesifik terjadi diantara pihak yang terlibat. Sumber interface
disusun untuk menunjukkan problem actor dari faktor penyebab yang terjadi agar
dapat lebih mudah diatasi dengan mengetahui siapa saja pihak yang bertanggung
jawab secara situasional. Diharapkan juga dapat memberikan masukan untuk
manajemen risiko dalam penentuan strategi respon risiko untuk mencegah
peningkatan risiko keterlambatan penyelesaian proyek.