digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR Nurmalina Kusmawati
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Stasiun Penelitian Kareumbi merupakan sebuah sarana penelitian yang berfokus pada usaha penelitian guna mendukung konservasi rusa timor (Cervus timorensis), salah satu satwa dengan status rentan terancam punah di Jawa Barat. Dibangun oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat di Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi. Lahan perancangan memiliki luas sebesar 40.866 m², terletak tepat pada daerah pembenahan utama yang termasuk ke dalam blok pemanfaatan dari kawasan konservasi. Kualitas bangunan pada kawasan konservasi dilihat dari hubungan bangunan tersebut dengan alam di sekitarnya. Penambahan nilai fungsi penelitian, fungsi edukasi dan kunjungan, serta fungsi hunian yang ada pada stasiun penelitian harus dapat dilakukan tanpa merusak keharmonisan alam. Sehingga, sebagai bagian dari pembangunan secara permanen, pendekatan arsitektur tropis digunakan pada rancangan stasiun penelitian ini untuk merespon iklim khas hutan hujan tropis yang ada pada tapak. Potensi yang ada pada tapak juga dimanfaatkan untuk mengaplikasikan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi lokal agar stasiun penelitian ini dapat menjadi representasi dari makna konservasi itu sendiri. Untuk mengalirkan konsep perancangan ke arah tersebut, konstruksi bangunan panggung yang dipilih untuk mengurangi intervensi terhadap lahan perancangan pun memanfaatkan bambu, material lokal yang memiliki nilai estetis tinggi, kuat, serta mudah diperoleh.