Abstrak :
Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban manajemen kepada pihak yang berwenang terutama pemilik perusahan. Kualitas laporan keuangan ditentukan oleh kecepatan,dan keakuaratan apa yang dilaporkan, sehingga pihak penerima laporan dengan persepsi - yang tepat dapat menganalisa laporan tersebut untuk menentukan langkah atau keputusan selanjutnya.
Sistem akuntansi adalah bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang bertugas untuk merealisasikan maksud-maksud diatas baik untuk pengembangan sistem maupun implementasi sistem tersebut.
Pada umumnya pada tahap pengembangan sistem bersifat terbuka karena dimungkinkan terjadinya perubahan-perubahan untuk penyempurnaannya. Tetapi pada tahap implementasi sistem bersifat
tertutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Salah satu mekanisme untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan proses pembuatan laporan keuangan adalah dengan cara
komputerisasi,seperti yang telah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan atau organisasi-organisasi dewasa ini. Tetapi pemrosesannya umumnya baru pada tingkat per item transaksi sehingga setiap pemasukan suatu transaksi tidak otomatis mengupdate daftar saldo total atau Neraca maupun Income Statement sehingga kecepatan yang diinginkan kurang optimal.
Model ini akan mencoba untuk mengatasi kekurangan tersebut sehingga diperoleh mekanisme pemrosesan transaksi yang terintegrasi atau on line sehingga setiap pemrosesan secara
otomatis mengupdate seluruh item transaksi (accounts) lain yang berkaitan dan sekaligus daftar saldo total dan laporan keuangannya.
Keterbatasan penulis hanya dapat mengimplementasikan sistem ini dengan software dBase III Plus atau Foxbase dengan satu CPU (stand alone). Sedangkan dalam praktek yang sesungguhnya model ini lebih efektif dengan sistem multiuser atau Local area Network dengan software Clipper.
Berbeda dengan paket Dac Easy Accounting yang hanya khusus untuk perusahaan pabrikasi (produksi) maka model ini lebih bersifat model standar sehingga bersifat lebih luwes untuk dimodifikasi sesuai dengan keinginan pemakainya baik keperluan perusahaan barang maupun jasa.
Penggunaan metodologi HIPO membuat sistem dipecah menjadi subsistem yang lebih kecil dan sederhana dan mudah dibuat dan dikembangkan (moduler). Penggabungan dengan modul anggaran dan forecasting akan membuat sistem ini lebih powerful.
Aplikasi program menggunakan kasus nyata yakni dengan data transaksi sekunder yang diperoleh dari KOKESMA ITB. Hasil yang kurang memuaskan disebabkan oleh sistem inventory KOKESMA ITB yang belum sempurna.