ABSTRAK Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana COVER Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Melvia Sundalian
PUBLIC yana mulyana
Teh hitam merupakan salah satu bahan minuman yang sangat diminati di Indonesia.
Pada umumnya, penentuan dan penilaian kualitas suatu produk teh hitam dilakukan
oleh tea taster menggunakan metode organoleptis yang meliputi pengujian rasa,
aroma, warna, dan bentuk. Disisi lain, variabilitas komposisi kandungan kimia
merupakan faktor penting yang menentukan rasa, aroma, dan manfaat terhadap
kesehatan. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode alternatif pengujian
kualitas produk teh hitam dengan FTIR (Fourier Transform Infrared). Sampel teh
hitam yang diuji berasal dari 12 produk teh hitam yang beredar di Indonesia.
Selanjutnya dilakukan analisis kemometrik Principal Component Analysis (PCA) dan
Analisis Pengelompokan (Cluster Analysis), untuk menganalisis perbedaan yang
spesifik dari masing-masing spektrum FTIR sampel. Kemometrik digunakan untuk
mengekplorasi data dengan banyak variabel (multivariat) melalui pengunaan ilmu
matematika dan statistika. Hasil PCA dan Cluster Analysis ekstrak air dan etanol
menunjukkan bahwa, metode tersebut dapat mengelompokkan dan menunjukkan
kemiripan kandungan metabolit sekunder antar sampel. Namun demikian, kedua
pelarut tersebut mengekstraksi kandungan metabolit sekunder berbeda yang terlihat
dari perbedaan spektrum FTIR serta pengelompokan PCA dan Cluster Analysis.
Selanjutnya, analisis senyawa volatil teh hitam juga dilakukan sebagai pendukung
penentuan kualitas teh hitam. Hasil analisis PCA dan Cluster Analysis dari spektrum
FTIR menunjukkan bahwa setiap sampel memiliki kandungan senyawa volatil
berbeda-beda. Selain itu, hasil analisis kadar kafein teh hitam juga menunjukkan
bahwa kadar kafein berada pada rentang 1 – 5%. Sampel BBT_GOL memiliki kadar
kafein terendah dengan persentase sebesar 1,56 %, sedangkan sampel BBT_QUA
memiliki kadar kafein tertinggi, dengan persentase kadar sebesar 4,44%.