digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Antipsikotik merupakan terapi farmakologi utama dari skizofrenia yang dalam penggunaannya dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal (Extrapyramidal synptoms, EPS). Triheksifenidil (Trihexyphenydil, THP) merupakan obat antikolinergik yang digunakan untuk mengatasi efek samping EPS yang dalam prakteknya digunakan sebagai pola preventif dan pola kuratif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis cost-effectiveness penggunaan THP pola preventif dan kuratif dalam mengatasi EPS pada pasien skizofrenia rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat. Dari 256 pasien yang memenuhi kriteria, diambil sampel sebanyak 72 pasien. Penelusuran rekam medik pasien dilakukan untuk melihat data demografi pasien dan pola pengobatan pasien dalam kurun waktu tertentu. Pengelompokan sampel berdasarkan jenis terapi antipsikotik yang didapatkan pasien serta pola penggunaan THP. Penentuan nilai EPS pasien didapatkan melalui pengisian kuisioner oleh pasien dan/atau keluarga pasien. Nilai EPS yang didapatkan kemudian dihitung menggunakan metode Incremental Cost-Effectiveness Ratio (ICER) dengan jumlah biaya terapi THP yang diterima pasien. Terdapat dua pola pemakaian triheksifenidil, yaitu setelah muncul gejala ekstrapiramidal (kuratif) sebanyak 65,3% dan sebelum muncul gejala ekstrapiramidal (preventif) sebanyak 34,7%. Jenis terapi antipsikotik yang paling banyak diberikan kepada pasien adalah dalam bentuk 2-kombinasi FGA-SGA dengan persentase pola kuratif adalah 23,6% dan pola preventif adalah 11,1%. Nilai ICER terendah terdapat pada 3- kombinasi FGA-SGA yang menunjukkan nilai kerugian biaya penggunaan THP pola preventif paling tinggi. Sedangkan nilai ICER tertinggi terdapat pada monoterapi FGA yang menunjukkan nilai kerugian biaya penggunaan THP pola preventif paling rendah. Pada penelitian ini terlihat bahwa THP digunakan tanpa mempertimbangkan golongan antipsikotik yang dipakai.