digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Benny Kurniawan
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Benny Kurniawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Benny Kurniawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Benny Kurniawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Benny Kurniawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Benny Kurniawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Benny Kurniawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Benny Kurniawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Perusahaan X merupakan perusahaan produksi semen yang memiliki berbagai peralatan untuk membantu proses produksi. Pada tahun 2021 di area Raw Mill IV diketahui bahwa Side Reclaimer merupakan peralatan yang memiliki kerugian akibat downtime tertinggi. Downtime peralatan diakibatkan oleh komponen yang gagal sehingga menggangu proses operasional. Oleh karena itu, digunakan metode RCM/MSG-3 untuk dapat menentukan perawatan preventif yang cocok untuk mengatasi kegagalan yang terjadi. Metode RCM/MSG-3 membagi kegagalan fungsi kedalam beberapa konsekuensi yaitu, evident safety, evident operational, evident economic, hidden safety, dan hidden non-safety. Metode RCM/MSG-3 menilai kegagalan berdasarkan risiko yang dapat ditimbulkan dan menangani kegagalan untuk setiap modus kegagalan. Dari hasil studi diperoleh sepuluh modus kegagalan yang dapat menyebabkan terjadinya downtime peralatan diantaranya yaitu, gear mengalami pitting, bearing fatigue, bearing overheating, bearing aus, pin rantai patah, baut pin rantai aus, bucket pecah, baut blade aus, rel tidak lurus, dan roda travelling patah. Konsekuensi dari tiap modus kegagalan yang ditemui merupakan evident operasional sehingga kelayakan tugas perawatan ditentukan dengan membandingkan kerugian akibat perawatan korektif dan perawatan preventif. Menggunakan metode RCM/MSG-3 ditentukan bahwa tugas perawatan preventif untuk menangani tiap modus kegagalan adalah cek getaran gear, cek getaran bearing, cek panas bearing, ganti bearing, cek pin rantai, ganti baut (peregangan) rantai, overhaul bucket, ganti baut balde, cek kelurusan rel, dan ganti roda travelling.