Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis dengan angka kejadian yang tinggi di Indonesia.
Pencapaian terapi hipertensi dilakukan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi
penyakit lain. Tingkat kepuasan pasien dapat memberi gambaran mengenai kualitas pelayanan
kesehatan, salah satunya pelayanan informasi obat. Dari tingkat kepuasan pasien terhadap layanan
informasi obat diharapkan dapat menimbulkan kepatuhan pasien terhadap regimen obat yang
penting untuk mengoptimalkan hasil terapi dan mencapai manfaat yang maksimal. Sehingga
kualitas hidup pasien meningkat. Puskesmas Pasundan adalah salah satu puskesmas di Kota
Bandung dengan ruang lingkup masyarakat penderita hipertensi dan hingga saat ini belum ada
penelitian khusus mengenai kepuasan dan kualitas hidup pasien hipertensi. Tujuan pelaksanaan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien hipertensi terhadap layanan
informasi obat yang dilakukan oleh Apoteker, tingkat kualitas hidup pasien hipertensi dan
hubungan antara tingkat kepuasan pasien hipertensi terhadap layanan informasi obat dengan
kualitas hidup (QoL). Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuisoner
servqual yang sudah tervalidasi untuk penentuan tingkat kepuasan dan EQ-5D untuk penentuan
kualitas hidup pasien. Sampel terdiri dari 170 pasien hipertensi. Skor kepuasan pasien hipertensi
terhadap layanan informasi obat di Puskesmas Pasundan Bandung sudah baik yaitu 91,26 ± 6,42%
dan terdapat beberapa dimensi yang perlu ditingkatkan. Skor kualitas hidup pasien hipertensi
berdasarkan EQ Visual Analog Scale (EQ VAS) adalah 0,75 dari skala 0 hingga 1, sedangkan
berdasarkan EQ Index Value dengan acuan negara Thailand adalah 0,68. Pada penelitian ini,
kepuasan dan kualitas hidup memiliki korelasi yang kecil dengan tingkat signifikasi yang rendah.