Semakin bertambahnya jumlah penduduk, semakin berkembangnya teknologi
informasi, dan komunikasi memicu peningkatan aktifitas ekonomi masyarakat.
Peningkatan ekonomi ini secara langsung berpengaruh kepada sektor transportasi
yang merupakan kebutuhan turunan dari suatu aktifitas ekonomi (derived demand).
Kebutuhan Transportasi terus berkembang dengan pesat, sedangkan tingkat
pertumbuhan dalam penyediaan fasilitas transportasi sangat rendah .
Ketidakseimbangan antara infrastruktur publik yang tersedia dengan jumlah
penduduk yang membutuhkannya menyebabkan kurangnya pelayanan kota
termasuk sektor transportasi. Kondisi ini menyebabkan tingginya jumlah kendaraan
pribadi yang tidak seimbang dengan ketersediaan ruas jalan, sehingga
permasalahan kemacetan lalu lintas semakin buruk. Kebutuhan mobilitas yang
besar di wilayah Metropolitan Bandung Raya ini perlu disiapkan atau difasilitasi
konektivitas antar wilayahnya dengan ideal dan efisien dengan menyediakan sistem
transportasi yang terintegrasi Taksi Berbasis Aplikasi merupakan salah satu moda
yang memiliki keunggulan Mobilitas sehingga dapat menempatkan Taksi Berbasis
Aplikasi pada peran feeder angkutan umum
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung jumlah armada taksi berbasis aplikasi
di wilayah Metropolitan Bandung Raya berdasarkan karakteristik perjalanan taksi
dan karakteristik pengemudi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
yang menjelaskan hubungan antara variabel dalam penelitian ini untuk
mendapatkan jumlah taksi yang optimal.
Berdasarkan analisis yang dilakukan jumlah armada saat ini mengalami penawaran
yang berlebih sehingga diperlukan pemberlakuan penyesuaian penawaran dengan
membatasi armada yang beroperasi. Jumlah perkiraan armada taksi berbasis
aplikasi di wilayah Metropolitan saat ini 8.875 unit, sedangkan jumlah armada yang
dikeluarkan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat hanya 4.542. Jumlah armada
yang optimal berdasarkan perhitungan adalah sebesar 8.460 kendaraan dengan
perkiraan jumlah armada yang beroperasi setiap hari sebanyak 7.179 kendaraan
dengan suplai kendaraan per jam sebanyak 3.590 kendaraan per jam