digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Farah Ayu Indriana
PUBLIC yana mulyana

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Bakteri adalah salah satu penyebab penyakit infeksi. Saat ini, sudah banyak bakteri yang mengalami resistensi antibiotik, sehingga diperlukan alternatif pengobatan lain untuk mencegah resistensi tersebut. Salah satu sumber antibakteri adalah dari tumbuhan, yang diketahui memiliki khasiat untuk melawan bakteri. Berdasarkan penelitian sebelumnya, tumbuhan tempuh wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC) dan tumpangan air (Peperomia pellucida (L.)Kunth) diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri dan identifikasi golongan senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri. Bahan uji dari masing-masing tumbuhan yaitu ekstrak etanol dari simplisia segar, ekstrak etanol ampas distilasi, dan minyak atsiri. Ekstrak etanol dan minyak atsiri diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode difusi agar dengan sumur. Minyak atsiri dianalisis secara kromatografi gas –spektrometri massa (KG-SM). Ekstrak etanol dianalisis secara kromatografi lapis tipis (KLT) dan disemprot dengan penampak bercak spesifik sesuai hasil penapisan fitokimia. Ekstrak kemudian diuji secara bioautografi. Hasil uji aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa ekstrak etanol simplisia tempuh wiyang, ekstrak etanol simplisia tumpangan air, dan minyak atsiri tumpangan air memiliki aktivitas berturut-turut pada konsentrasi 10%, 10%, dan 100%. Berdasarkan penelitian bioautografi, senyawa yang diduga memiliki aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol simplisia tempuh wiyang yaitu flavonoid, fenol, dan steroid/triterpenoid sedangkan pada ekstrak etanol simplisia tumpangan air yaitu flavonoid dan fenol. Senyawa dominan minyak atsiri tumpangan air ialah dilapiola.