digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Pieter Enstein Waruwu
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 1 Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 2 Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 3 Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 4 Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 5 Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB 6 Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

PUSTAKA Pieter Enstein Waruwu
PUBLIC Dedi Rosadi

Daerah penelitian berada di Provinsi Jawa Barat. Secara geologi, daerah penelitian berada di Cekungan Jawa Barat Utara bagian darat. Jumlah sumur yang diteliti sebanyak sembilan sumur yang merupakan sumur eksplorasi PT Pertamia EP. Analisis geokimia dilakukan pada 228 sampel batuan yang divalidasi menjadi 35 sampel untuk menentukan kuantitas, tipe, dan kematangan material organik pada setiap formasi. Analisis biomarker batuan dilakukan pada 6 sampel, analisis biomarker minyak dilakukan pada 9 sampel, dan analisis karakteristik gas dilakukan pada 19 sampel untuk mengetahui korelasi antara batuan induk dan minyak serta gas bumi. Pemodelan satu dimensi menggunakan perangkat lunak Petromod 2017.1 terhadap sumur WP-6 untuk menggambarkan sejarah geologi dan sejarah kematangan. Analisis geokimia menunjukkan formasi yang berpotensi menjadi batuan induk adalah Formasi Jatibarang dan Talangakar. Analisis biomarker menunjukkan bahwa di antara sampel minyak berasal dari lingkungan pengendapan yang berbeda yaitu lingkungan pengendapan darat dan lakustrin. Berdasarkan analisis karakteristik geokimia pada gas, secara umum sampel gas merupakan gas termogenik, berasosiasi dengan minyak atau kondensat dengan material organik berasal dari lingkungan laut. Korelasi antara batuan induk dan minyak menunjukkan sampel minyak dari sumur WP-2 berkorelasi positif dengan batuan induk pada Formasi Talangakar. Korelasi antara minyak dan minyak menunjukkan dua famili minyak yaitu minyak dengan lingkungan pengendapan darat dan minyak dengan lingkungan pengendapan danau. Korelasi antara batuan induk dan gas menunjukkan asal material organik yang berbeda menandakan korelasi negatif. Pemodelan sejarah pemendaman cekungan satu dimensi sumur WP-6 menunjukkan terjadi dua kali fase pembentukan cekungan yaitu barenglisu (50-23 juta tahun lalu) dan pascalisu (23 juta tahun lalu-sekarang). Pemodelan sejarah termal menunjukkan kematangan awal terjadi pada Formasi Jatibarang di umur 23,75 juta tahun yang lalu. Pada kondisi saat ini, kematangan awal berada pada kedalaman 2380 meter yaitu pada Formasi Jatibarang.