digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Urbanisasi pekerja migran membuat kondisi perkotaan menjadi semakin padat. Pertumbuhan penduduk karena adanya para migran membuat kebutuhan perumahan di kota meningkat. Kebutuhan perumahan mengindikasikan adanya perilaku berhuni pada pekerja migran. Penyediaan perumahan harus mempertimbangkan keterjangkauan hunian dan menyesuaikan perilaku berhuni. Perilaku berhuni pekerja berkaitan dengan atribut, kondisi pekerjaan, kondisi keluarga, dan preferensi yang subyektif. Penelitian terkait perilaku berhuni pekerja berkaitan dengan penyediaan perumahan dan perkembangan permukiman di pusat kota. Penelitian ini akan bertujuan untuk mengkaji perilaku berhuni pekerja migran dan perkembangan ruang permukiman di sekitar fasilitas kegiatan ekonomi di kota. Kawasan yang dipilih untuk penelitian berada di sekitar Paris Van Java. Terdapat fenomena migrasi pekerja dan tumbuhnya hunian sewa di permukiman sekitar PVJ. Metode campuran sekuensial eksplanatori digunakan dalam penelitian ini. Penelusuran data kuantitatif untuk pemilihan informan signfikan dan data kualitatif untuk mengeksplorasi temuan data kuantitatif dari informan yang sudah dipilih. Perilaku berhuni pekerja migran di permukiman sekitar kegiatan komersial kota memperlihatkan sifatnya yang tidak menetap (transient). Perilaku berhuni ini disebabkan oleh pekerja sebagai penghuni dan lingkungan permukiman. Faktorfaktor seperti usia produktif, kondisi pekerjaan, kondisi pendapatan dan ketersediaan hunian berpengaruh pada pemilihan tempat tinggal yang menyebabkan fenomena transient terjadi. Hunian pekerja kebanyakan berada di permukiman tidak terencana di pusat kota. Para penduduk yang tinggal di permukiman tersebut membuat hunian sewa untuk meningkatkan ekonomi. Peranan permukiman tidak terencana untuk penyedian hunian terjangkau membuatnya established. Fenomena transient menunjukkan adanya kebutuhan hunian yang sifatnya sementara karena kondisi pekerjaan penuh ketidakpastian pada pekerja migran di kota.