Angiogenesis merupakan pertumbuhan pembuluh darah baru dari pembuluh darah
yang telah ada. Beberapa penyakit terkait angiogenesis terjadi akibat pembuluh
darah baru yang tumbuh secara berlebihan (seperti pada inflamasi, kanker,
psoriasis, dan obesitas) atau tumbuh tidak cukup (seperti pada luka kronis dan
penyakit jantung iskemik). Tanaman obat rimpang lempuyang wangi (RLW),
rimpang temu putih (RTP), rimpang olae (RO), rimpang kunyit (RK), umbi keladi
tikus (UKT), daun sirsak (DS), biji melinjo (BM), umbi bawang tiwai (UBT), kulit
manggis (KM), rimpang temu kunci (RTK), dan propolis (P) memiliki aktivitas
menekan beberapa penyakit yang terkait angiogenesis berlebihan seperti aktivitas
antitumor, anti-obesitas, dan anti-inflamasi. Namun, penelitian terkait keamanan
dan efek anti-angiogenesis dari tanaman obat tersebut dan propolis masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai toksisitas akut dan
pengaruh terhadap angiogenesis dari ekstrak etanol 10 tanaman obat dan propolis
menggunakan model hewan uji embrio zebrafish (Danio rerio) galur wild-type.
Pengujian toksisitas akut dilakukan secara statis mengacu pada protokol OECD No.
236 tahun 2013, yang terdiri kelompok normal (DMSO 0,01%), kelompok ekstrak
uji, dan kelompok kontrol positif (3,4-dichloroaniline 4 µg/mL). Sementara, studi
angiogenesis menggunakan metode pewarnaan endogenous alkaline phosphatase
(EAP), yang terdiri kelompok normal (DMSO 0,01% dan 1-Phenyl-2-thioureaI),
kelompok ekstrak uji, dan kelompok kontrol positif (SU 5416 1 µM). Hasil
pengujian toksisitas akut ekstrak etanol RLW, RTP, P, RO, RK, UKT, DS, BM,
UBT, KM, dan RTK pada embrio zebrafish didapatkan nilai LC50 pada 96 jam
pasca fertilisasi (jpf) masing-masing adalah 27,171 µg/mL, 144,219 µg/mL, 39,326
µg/mL, 25,551 µg/mL, 56,609 µg/mL, 494,553 µg/mL, 13,146 µg/mL, 134,307
µg/mL, 41,766 µg/mL, 30,544 µg/mL, dan 53,798 µg/mL. Paparan ekstrak etanol
tersebut menyebabkan malformasi pada embrio zebrafish, diantaranya udem
perikardial, udem yolk-sac, kecacatan pada jantung, mata, rahang, ekor, somit,
tulang belakang, dan menghambat pigmentasi. Sementara itu, hasil pengujian efek
angiogenesis menggunakan in vivo zebrafish pada 72 jpf menunjukkan bahwa
iii
ekstrak etanol RLW, RTP, P, RO, RK, UKT, BM, UBT, KM, dan RTK memiliki
aktivitas sebagai anti-angiogenesis. Sebaliknya, ekstrak etanol DS cenderung
menginduksi angiogenesis dengan adanya peningkatan pertumbuhan pembuluh
darah ektopik pada area subintestinal vein (SIV) zebrafish (P<0,001). Berdasarkan
hasil penelitian, ekstrak etanol RLW lebih berpotensi sebagai anti-angiogenesis
pada konsentrasi 24 µg/mL, dengan menghambat pembentukan interconnecting
vessels (ICV) dan dimensi SIV zebrafish yang beda bermakna dengan kelompok
normal (P<0,001) dan tidak beda bermakna dengan kontrol positif (P>0,05).