Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyebar melalui cairan tubuh
dan menyerang sistem imun terutama sel CD4 (sel T pembantu). Tahap akhir dari infeksi HIV
disebut Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS). Antiretroviral (ARV) merupakan terapi
yang diberikan untuk pasien dengan HIV positif. Indonesia merupakan negara peringkat ke-13
tertinggi pasien HIV/AIDS di dunia dan Jawa Barat menduduki peringkat keempat tertinggi
kasus HIV di Indonesia. Di antara kelompok penyakit menular, beban penyakit akibat HIV
merupakan yang paling tinggi kenaikannya sebesar 21,15%. Faktor-faktor yang memengaruhi
ketidakpatuhan pasien HIV dalam penggunaan terapi ARV adalah faktor internal yang meliputi:
pengetahuan, perilaku, pandangan terhadap diri, pertimbangan kerugian biaya dan waktu
selama masa pengobatan, demografi, dan sikap terhadap pengobatan dan faktor eksternal
yang meliputi: keterbatasan akses komunikasi dengan tenaga kesehatan, regimen obat
(lamanya pengobatan, efek samping, jumlah obat yang harus dikonsumsi, dan lain-lain),
dukungan sosial dari tenaga kesehatan atau keluarga, dan adanya Pengawas Minum Obat
(PMO). Aplikasi Flo. dikembangkan dengan tujuan membantu pasien HIV maupun masyarakat
umum mendapatkan informasi seputar HIV-AIDS dan akses interaksi dengan apoteker selaku
pemantau terapi obat dan membantu pasien HIV patuh dalam menggunakan ARV dengan
adanya alarm dan pengingat kunjungan ke Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yang melayani
HIV. Dalam waktu 30 hari penggunaan, terdapat 80,41% pengguna kelompok pasien online
minimal tiga kali. Secara keseluruhan, aplikasi Flo. memberikan manfaat yang secara langsung
dapat dirasakan oleh pengguna kelompok pasien maupun kelompok umum. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat kepuasan kualitas layanan yang diberikan aplikasi Flo. rata-rata 93,99 ±
2,64% dan nilai CV sebesar 2,80%.