ABSTRAK Adrian Bonaventura
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Adrian Bonaventura
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Adrian Bonaventura
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Adrian Bonaventura
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Adrian Bonaventura
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Adrian Bonaventura
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Adrian Bonaventura
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Konstruksi bawah tanah dapat ditujukan untuk pembuatan terowongan sipil maupun
terowongan tambang. Sebelum pembuatan terowongan bawah tanah, analisis distribusi
tegangan harus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan massa
batuan jika diganggu dan sudah terbentuk terowongan sehingga pekerjaan penggalian pun
aman dan terkendali. Perhitungan distribusi tegangan pada massa batuan dapat dilakukan
dengan menggunakan metode analitik dan metode numerik.
Pada penelitian ini dilakukan analisis distribusi tegangan pada massa batuan di sekitar
terowongan dangkal. Kedalaman dangkal yang dimaksud adalah kedalaman yang kurang dari
dua puluh kali jari-jari terowongan. Hal yang diamati adalah distribusi tegangan radial dan
tangensial pada dinding dan atap terowongan. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan
metode analitik dibandingkan dengan metode numerik lalu dianalisis untuk menghasilkan
metode yang paling cocok digunakan pada terowongan dangkal.
Metode analitik dan metode numerik memiliki prinsip perhitungan yang berbeda, dengan
perbedaan tersebut maka tidak menutup kemungkinan pula terjadi perbedaan hasil perhitungan.
Besar rata-rata beda dari hasil perhitungan antara menggunakan metode analitik dengan metode
numerik cukup besar terlihat pada atap terowongan dan sangat kecil pada dinding terowongan.
Pada atap terowongan, terdapat perbedaan sekitar 57,41% untuk tegangan radial dan 45,12%
untuk tegangan tangensial. Sedangkan pada dinding terowongan, terdapat perbedaan sekitar
2,75% untuk tegangan radial dan 1,41% untuk tegangan tangensial.