digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dora F S Simbolon
PUBLIC Dewi Supryati

Balicious merupakan suatu perusahaan penyedia jasa konstruksi yang sedang mengerjakan proyek pembangunan Villa of Emerald. Salah satu bagian dari proyek ini adalah 7 vila 3 bedrooms dengan RAB Rp5.911.000.000,00. Beberapa proyek yang sudah dikerjakan oleh Balicious sebelumnya tidak menggunakan metode monitoring dengan perhitungan yang sistematis, namun Manajer Proyek hanya melihat perbandingan antara bobot rencana dan bobot aktual pada suatu periode. Kinerja proyek hanya diukur berdasarkan perbandingan antara bobot rencana dan bobot aktual tidak dapat menunjukkan secara detail kinerja suatu proyek dan tidak dapat mengestimasi bagaimana penyelesaian suatu proyek. Penerapan metode earned value dan earned schedule dapat menunjukkan kinerja proyek dari segi waktu dan biaya berdasarkan nilai (value) yang direncanakan dan nilai yang dicapai pada suatu periode. Penerapan metode tersebut pada Balicious dipermudah dengan perancangan sistem informasi monitoring proyek. Metode earned value dan metode earned schedule mengolah data RAB, rencana kerja proyek, aktual kerja proyek, dan pembiayaan aktual proyek menjadi beberapa indikator yaitu Planned Value (PV), Earned Value (EV), Actual Cost (AC), dan Earned Schedule (ES). Indikator-indikator tersebut digunakan untuk menghitung nilai kinerja proyek, yaitu Schedule Variance (SV), Schedule Performance Index (SPI), Cost Variance (CV) dan Cost Performance Indexs (CPI) serta mengestimasi waktu dan biaya penyelesaian proyek, yaitu Estimate to Complete (ETC), Estimate at Completion (EAC), Independent Estimate at Completion (IECT), dan Independent Date at Completion (IECD). Pada minggu ke-15 yaitu pada akhir pengambilan data proyek, hasil monitoring menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan dan pembengkakan biaya. Estimasi yang dilakukan juga menunjukkan bahwa proyek berisiko akan mengalami keterlambatan selama lebih dari dua minggu dan mengalami pembengkakan biaya dengan estimasi total biaya yang harus dikeluarkan proyek sampai proyek selesai sebesar Rp6.321.105.772,51. Fakta ini perlu diperhatikan oleh Manajer Proyek dan stakeholder lainnya untuk meminimalisir keterlambatan proyek dan pembengkakan biaya, baik melalui penambahan tenaga kerja, perencanaan pengadaan material dan alat bantu dan/atau pengecekan belanja proyek.