digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Klinik BDC merupakan salah satu klinik gigi yang hadir di Bandung sejak tahun 2014. Berangkat dari jumlah pasien di klinik BDC yang terus bertambah setiap tahun membuat pihak perusahaan ingin mengimbangi dengan meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengurangi waktu tunggu pasien saat asisten gigi mempersiapkan Bahan Habis Pakai (BHP). Berdasarkan hasil observasi langsung, waktu tunggu eksisting didapatkan sebesar tiga menit yang mana waktu tersebut dinilai cukup lama. Munculnya waktu tunggu eksisting yang cukup lama disebabkan karena adanya persoalan salah penempatan BHP yang dilakukan oleh asisten gigi. Untuk memperbaiki persoalan tersebut akan diusulkan empat solusi berupa usulan dokumen Standard Operational Procedure (SOP), penempatan BHP berdasarkan frekuensi penggunaan dengan menggunakan Analisis ABC, penempatan BHP dengan Metode Poka Yoke, dan penugasan piket asisten gigi. Analisis ABC merupakan salah satu metode yang cocok untuk mengelompokkan barang dalam jumlah yang besar. Pengelompokkan dilakukan dengan menghitung persentase nilai penggunaan dan total jenis BHP. Dari hasil perhitungan didapatkan tiga kelompok BHP dimana kelompok A adalah kelompok penggunaan bahan dengan frekuensi tinggi, kelompok B frekuensi sedang, dan kelompok C frekuensi rendah. Untuk solusi penempatan BHP dengan Metode Poka Yoke hanya ditujukan pada salah satu jenis bahan yakni jarum k-file. Solusi yang diusulkan berupa label indikator yang menunjukkan ukuran dan warna dari setiap jarum agar asisten gigi dapat lebih mudah dalam menempatkan nya kembali. Kedua solusi yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan usulan yang bersifat teknis. Untuk dapat menunjang keberhasilan dua solusi tersebut maka dirancang usulan dokumen SOP dan penugasan piket asisten gigi sehingga mampu menyelesaikan persoalan yang terjadi dan dapat mengurangi waktu tunggu pasien saat asisten gigi mempersiapkan BHP.