Perpustakaan Digital ITB

Addictea merupakan salah satu produsen lokal teh olahan di Kota Bandung yang berdiri sejak tahun 2011. Addictea memiliki produk utama yaitu teh susu premium siap minum dalam kemasan. Pada beberapa bulan terakhir, penjualan produk Addictea mengalami tren yang menurun. Pihak perusahaan menilai angka penjualan produk Addictea mulai jenuh. Penurunan angka penjualan yang signifikan ini disebabkan oleh pelanggan yang mulai jenuh terhadap produk Addictea yang ada saat ini. Kejenuhan ini disebabkan karena pelanggan menilai produk Addictea kurang inovatif. Selama ini Addictea hanya terbatas berinovasi dengan melakukan penambahan varian rasa produk teh susu premium. Addictea juga memiliki permasalahan terkait persepsi konsumen yang lebih mempersepsikan produk Addictea sebagai produk susu. Persepsi konsumen tersebut muncul karena rasa dari produk Addictea yang lebih dominan memiliki rasa susu dibandingkan dengan rasa teh. Oleh karena itu, Addictea ingin memperkuat branding produk Addictea sebagai produk teh premium. Berdasarkan kedua permasalahan tersebut, disimpulkan bahwa Addictea membutuhkan diversifikasi dengan memunculkan produk baru sehingga konsumen tidak jenuh dengan produk teh susu yang sudah ada. Bentuk diversifikasi produk yang dilakukan adalah dengan membuat produk teh premium yang dominan memiliki rasa teh sehingga dapat memperbaiki persepsi konsumen terhadap produk Addictea. Pihak Addictea berencana untuk mengembangkan produk baru yaitu Addictea Premium Tea. Pengembangan produk Addictea Premium Tea dilakukan dengan dengan mengadopsi metodologi pengembangan produk dari Ulrich dan Eppinger dengan menggunakan House of Quality dan model Kano. Hasil dari penelitian ini adalah usulan rancangan konsep produk Addictea Premium Tea dengan komposisi 80% teh hitam, 10% chamomile, dan 10% spearmint. Produk menggunakan kemasan kardus dengan pembungkus kertas untuk membungkus setiap kantong teh yang terbuat dari food grade paper. Produk memiliki petunjuk penyeduhan di setiap pembungkus kantong teh.