Kemampuan komputasi yang meningkat mendorong kemajuan analisis di berbagai bidang, salah satunya di bidang sport science. Sistem motion capture adalah salah satu alat untuk mengkuantifikasi gerakan atlet. Dengan sistem yang dapat melakukan hal tersebut, kita dapat pengertian lebih dalam pada performa atlet. Sistem motion capture yang ada memiliki harga yang cukup tinggi sehingga sulit untuk diaplikasikan di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem motion capture dengan harga terjangkau yang dapat menggunakan kamera yang tersedia di pasar. Pada tugas akhir ini, akan dibahas metode digitalisasi dari sistem motion capture yang menggunakan lima buah kamera dan marker aktif. Untuk merekonstruksi koordinat 3D dari suatu poin marker pada atlet, kamera harus dikalibrasi untuk mendapatkan karakteristik ekstrinsik dan intrinsik. Sistem ini akan mengkalibrasi kamera dan menyimpan parameter intrinsik dan ekstrinsik dalam format koefisien DLT. Metode kalibrasi intrinsik yang digunakan pada sistem adalah menggunakan metode pola lingkaran. Sedangkan kalibrasi ekstrinik pada sistem menggunakan metode wand dan Bundle Adjustment. Direct Liniar Transformation juga digunakan untuk operasi matematis pada matrix kamera. Sistem ini diuji dan diaplikasikan pada dua kali pengambilan data dengan total delapan orang subjek atlet bulutangkis yang melakukan gerakan lunges. Kalibrasi intrinsik kamera berhasil dilakukan dengan error rata-rata 4 piksel. Sementara itu kalibrasi ekstrinsik berhasil dilakukan dengan error sebesar 5 hingga 90 piksel pada kelima kamera. Hasil rekonstruksi sistem ini memiliki error sebesar 7.29 dan 6.9 cm pada dua kali pengambilan data.