digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gilang Permana Rachman
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4A Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4B Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4C Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Gilang Permana Rachman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Laju urbanisasi Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai 54% dan diperediksi meningkat hingga 66% pada 2035. Untuk memfasilitasi kebutuhan mobilisasi penduduk Indonesia, diperlukan infrastruktur penunjang seperti pelabuhan. Selama 2014 – 2018, Pemerintah Indonesia telah berhasil membangun sekitar 19 buah pelabuhan di seluruh Indonesia. Dalam proses pembangunan tersebut diperlukan sistem manajemen yang baik agar tujuan dari pembangunan dapat tercapai sesuai harapan. Dalam penulisan tugas akhir ini, akan dirancang manajemen konstruksi untuk Pelabuhan Moa. Terdapat 2 buah alternatif perancangan manajemen konstruksi yang dapat diaplikasikan pada pelabuhan ini. Alternatif tersebut adalah pekerjaan dua buah struktur trestle secara seri (alternatif satu) dan secara paralel (alternatif dua). Cakupan perancangan manajemen pada penulisan ini antara lain analisis metode konstruksi, perhitungan volume dan produktivitas pekerjaan, penjadwalan, dan perhitungan estimasi biaya konstruksi. Perancangan manajemen konstruksi untuk alternatif satu dan dua kemudian akan dibandingkan dari seluruh cakupan perancangan tersebut. Hasil dari perancangan, didapatkan bahwa pekerjaan dengan alternatif satu membutuhkan waktu 95 minggu dengan biaya sekitar Rp 112 milyar sedangkan alternatif dua hanya membutuhkan waktu 65 minggu dengan biaya sekitar Rp 110 milyar. Anggaran yang diperoleh dipengaruhi oleh waktu baik untuk sewa alat maupun upah tenaga kerja.