digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nurrohman
PUBLIC didi kusnendi

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan komoditas air tawar yang banyak diminati oleh masyarakat. Hasil olahan ikan nila yang digemari oleh masyarakat adalah fillet nila. Namun fillet sangat rentan mengalami kontaminasi mikroba sehingga tidak dapat bertahan lama dan cepat busuk. Sehingga dibutuhkan proses pengawetan dengan menambahkan crude extract belimbing wuluh yang memiliki kandungan flavonoid sebagai antimikroba alami untuk memperpanjang masa simpan fillet. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama perendaman optimal fillet nila menggunakan crude extract belimbing wuluh. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan 4 perlakuan secara duplo, variasi perendaman yaitu 15, 30 dan 45 menit serta kontrol. Sampel fillet disimpan pada suhu 0oC. Metode analisis data menggunakan analisis sidik ragam ANOVA untuk susut bobot dan analisis varians dua arah Friedman untuk organoleptik. Pengamatan dilakukan pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18 dan 20. Parameter pengujiannya adalah kehilangan bobot, pH, Angka Lempeng Total (ALT), keberadaan Vibrio sp, Coliform dan E.coli, Salmonella dan shigella. sp, proksimat dan organoleptik (kenampakan dan warna, aroma serta tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang optimal adalah pemberian crude extract belimbing wuluh konsentrasi 12% dengan lama perendaman 45 menit. Hal tersebut dikarenakan masa simpan sampel fillet nila dapat bertahan hingga hari ke-18 dengan pH 6,44, total bakteri 3,2 x 105 cfu/g, tidak terdeteksi keberadaan Vibrio. sp, Coliform dan E. coli serta Salmonella sp dan Shigella sp. Kadar air 78.87%, kadar abu 2.04%, lemak 2,67%, karbohidrat 1,37% dan protein 17,05%