Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan komoditas air tawar yang banyak diminati oleh
masyarakat. Hasil olahan ikan nila yang digemari oleh masyarakat adalah fillet nila. Namun
fillet sangat rentan mengalami kontaminasi mikroba sehingga tidak dapat bertahan lama dan
cepat busuk. Sehingga dibutuhkan proses pengawetan dengan menambahkan crude extract
belimbing wuluh yang memiliki kandungan flavonoid sebagai antimikroba alami untuk
memperpanjang masa simpan fillet. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama
perendaman optimal fillet nila menggunakan crude extract belimbing wuluh. Metode yang
digunakan yaitu eksperimental dengan 4 perlakuan secara duplo, variasi perendaman yaitu 15,
30 dan 45 menit serta kontrol. Sampel fillet disimpan pada suhu 0oC. Metode analisis data
menggunakan analisis sidik ragam ANOVA untuk susut bobot dan analisis varians dua arah
Friedman untuk organoleptik. Pengamatan dilakukan pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16,
18 dan 20. Parameter pengujiannya adalah kehilangan bobot, pH, Angka Lempeng Total
(ALT), keberadaan Vibrio sp, Coliform dan E.coli, Salmonella dan shigella. sp, proksimat dan
organoleptik (kenampakan dan warna, aroma serta tekstur). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan yang optimal adalah pemberian crude extract belimbing wuluh konsentrasi
12% dengan lama perendaman 45 menit. Hal tersebut dikarenakan masa simpan sampel fillet
nila dapat bertahan hingga hari ke-18 dengan pH 6,44, total bakteri 3,2 x 105 cfu/g, tidak
terdeteksi keberadaan Vibrio. sp, Coliform dan E. coli serta Salmonella sp dan Shigella sp.
Kadar air 78.87%, kadar abu 2.04%, lemak 2,67%, karbohidrat 1,37% dan protein 17,05%