digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Rifky Maulana
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Rifky Maulana
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rifky Maulana
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rifky Maulana
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rifky Maulana
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rifky Maulana
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rifky Maulana
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Sedimen sungai merupakan hasil dari proses sedimentasi di lingkungan sungai yang berasal dari pelapukan batuan dasar atau proses erosi. Perubahan lingkungan yang terjadi di perairan sungai dapat disebabkan secara alamiah (litogenik) dan aktivitas manusia (antropogenik). Permasalahan yang biasanya terjadi adalah adanya kehadiran suatu unsur atau zat pencemar yang membahayakan bagi lingkungan. Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mendeteksi pencemaran pada lingkungan, termasuk di daerah sungai. Metode ini digunakan karena dapat membedakan sifat-sifat mineral magnetik sedimen sungai dengan karakteristik lingkungan yang berbeda. Untuk menentukan unsur atau zat tersebut dapat menggunakan metode geokimia. Metode geokimia merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi logam berat pada sedimen sungai sehingga dapat menentukan kualitas lingkungan dan sumber polutan logam berat. Danau Sidenreng adalah danau yang terletak di Sulawesi Selatan yang sering mengalami permasalahan degradasi setiap tahunnya. Kondisi geologi di daerah tersebut yang kompleks dan adanya aktivitas manusia di sekitar sungai diperkirakan menjadi penyebab permasalahan tersebut. Pada penelitian ini, sampel sedimen yang digunakan berasal dari tiga sungai di sekitar Danau Sidenreng, yaitu Sungai Salo Sidenreng, Sungai Salo Pokkoto, dan Sungai Salo Panreng. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode magnetik dengan pengukuran suseptibilitas dan pengukuran IRM (Isothermal Remanent Magnetization) pada sampel. Selain itu digunakan juga metode geokimia XRF (X-Ray Fluoroscene). Dari hasil yang diperoleh pada pengukuran tersebut diketahui bahwa Sungai Salo Sidenreng memiliki kandungan logam berat yang paling banyak, Sungai Salo Pokkoto memiliki nilai SIRM dan kelimpahan mineral magnetit yang paling tinggi, dan Sungai Salo Panreng memiliki nilai suseptibilitas yang paling tinggi